Kasus Prostitusi Meningkat, Hanya Islam Solusi Tepat

Daftar Isi

Inilah gambaran rusaknya generasi saat ini ketika sistem yang ada kapitalis sekuler

Agama tak lagi dijadikan sebagai pedoman dalam mengarungi kehidupan


Penulis Mulyaningsih

Pemerhati Masalah Anak dan Keluarga


Siddiq-news.com, OPINI -- Publik kembali dibuat heboh dengan pemberitaan yang ada. Salah satunya adalah kasus prostitusi dan pornografi anak yang kian meresahkan. 

Dikutip dari salah satu laman media nasional Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkapkan ada lebih dari 130.000 transaksi terkait praktik pornografi dan prostitusi anak. Kepala PPATK Ivan Yustiavandana menjelaskan dari hasil analisis praktik tersebut melibatkan lebih dari 24.000 anak yang berusia 10-18 tahun. Menurut beliau, frekuensi transaksi yang terkait hukum pidana mencapai 130.000 kali. Dengan nilai putaran uang mencapai Rp127.371.000.000,-. Lebih lanjut beliau memaparkan bahwa pencegahan persoalan di atas tidak boleh sampai pelacakan transaksi saja. (kompas, 27/07/2024) 

Hati ibu mana yang tak terkoyak jika melihat fakta di atas? Semua pasti merasakan sakit hati yang luar biasa. Sedari kecil anak yang lahir dari rahimnya ia didik, dibesarkan dengan penuh kasih sayang yang luar biasa kini malah terjerat dengan persoalan pornografi dan prostitusi. Seharusnya mereka giat belajar dan menggapai cita-citanya malah sekarang terjerumus dalam lembah kemaksiatan. Ada apa sebenarnya? Apa yang salah dari ini pendidikan atau keluarga saat ini? 

Pertanyaan di atas akan wajar muncul dalam benak orang tua. Bisa-bisanya mereka (baca: anak) menjadi korban dalam persoalan tersebut. Perlu kita cermati dengan teliti serta mendalam, apakah akar yang menyebabkan munculnya masalah tersebut? Nyatanya banyak hal yang ternyata membuat mereka merambah dalam dunia gelap lagi hitam. Sistem saat ini menjadikan segala sesuatu tertuju hanya pada materi alias cuan. Hal tersebut erat kaitannya dengan makna kebahagiaan. Ketika dikatakan bahagia manakala ada cuan yang begitu banyak. Sehingga ketika menginginkan sesuatu dapat dengan mudah dipenuhi. Tak hanya itu, ternyata gaya hidup hedonis serta konsumtif telah mengakar kuat dalam diri-diri masyarakat. Sehingga dapat kita lihat bahwa tak ada lagi beda antara kebutuhan dan kesenangan. Semua tampak sama dan wajib dipenuhi. Inilah mindset yang salah dalam masyarakat, yang akhirnya 'lapar mata' menjadi sesuatu yang biasa dan harus dipenuhi. Nah, dari sisi inilah kemudian yang membuat mereka akhirnya bingung untuk memenuhinya ketika cuan tak ada

Maka jalan satu-satunya yang bersifat cepat, praktis, dan mudah adalah lewat jalur bisnis maksiat (baca: bisnis esek-esek). Karena lemahnya iman dalam diri mereka, itulah jalan yang akhirnya ditempuh. Kembali lagi, semua harus mendapatkan cuan. Masalah dosa dan pertanggungjawaban bisa dipikirkan nanti. Naudzubillah, inilah gambaran rusaknya generasi saat ini ketika sistem yang ada kapitalis sekuler. Agama tak lagi dijadikan sebagai pedoman dalam mengarungi kehidupan. Halal haram dianggap menjadi sama saja. 

Masyarakat pun serasa seperti setan bisu, hanya diam saja melihat realitas yang ada. Mungkin mereka berpikiran bahwa yang penting bukan keluarga saya. Sehingga bentuk amar makruf menjadi nol besar dalam sistem ini. Belum lagi negara yang tak benar-benar mengurusi masalah rakyatnya. Seharusnya negara mampu memberantasnya dengan kekuatan hukumnya. Jika ada situs yang berbau pornografi, maka segera tutup dan jangan dibiarkan situs lain muncul. Berikan sanksi tegas jika ada yang melanggarnya. Dengan begitu, masalah di atas mampu diatasi dengan baik dan sampai akarnya. 

Hal tersebut tentu akan bisa selesai jika Islam diterapkan dalam kehidupan manusia. Dengan aturannya yang lengkap, Islam mampu memberikan jawaban atas seluruh persolan manusia. Termasuk pula akidah individu Muslim akan dijaga dengan baik sehingga mampu menjalani kehidupan dengan baik sesuai dengan perintah Allah. Ditambah dengan sisi keluarga juga mendidik anak-anak dengan keimanan yang kokoh. Sehingga anak-anak mempunyai pola pikir dan sikap yang sesuai dengan Islam. Masyarakat juga berperan aktif dalam amar makruf nahi munkar. Hal tersebut sebagai wujud rasa kasih sayang terhadap sesama saudara. Mengingatkan menjadi kebiasaan yang wajib dilakukan. Karena jika melihat kemungkaran, harus segera diingatkan. 

Dalam Al-Qur'an telah jelas disebutkan dalam surah An Nur ayat 2 berkaitan dengan perbuatan zina. 

اَلزَّانِيَةُ وَالزَّانِيْ فَاجْلِدُوْا كُلَّ وَاحِدٍ مِّنْهُمَا مِائَةَ جَلْدَةٍ ۖوَّلَا تَأْخُذْكُمْ بِهِمَا رَأْفَةٌ فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۚ وَلْيَشْهَدْ عَذَابَهُمَا طَاۤىِٕفَةٌ مِّنَ الْمُؤْمِنِيْنَ 

"Pezina perempuan dan pezina laki-laki, deralah masing-masing dari keduanya 100 kali dan janganlah rasa belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (melaksanakan) agama (hukum) Allah jika kamu beriman kepada Allah dan hari Kemudian. Hendaklah (pelaksanaan) hukuman untuk mereka disaksikan oleh sebagian orang-orang mukmin."


Orang yang sudah menikah dan berzina maka hukumannya adalah dirajam.

خُذُوا عَنِّي خُذُوا عَنِّي قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لَهُنَّ سَبِيلًا الْبِكْرُ بِالْبِكْرِ جَلْدُ مِائَةٍ وَتَغْرِيْبُ عَامِ وَالطَّيِّبُ بِالطَّيِّبِ جَلْدُ مِائَةٍ وَالرَّجْمُ

"Ambillah hukum dariku, ambillah hukum dariku! Sesungguhnya Allah telah membuka jalan untuk kaum perempuan. Bujangan yang berzina dengan gadis, cambuklah seratus kali dan asingkanlah selama satu tahun, orang yang sudah menikah berzina dengan orang yang sudah menikah cambuklah 100 kali dan rajamlah."

Alhasil, hanya Islam yang mampu menyelesaikan persoalan manusia. Termasuk prostitusi dan pornografi. Tentunya dalam bingkai institusi negara yang terwujud dalam Khilafah Islamiyah. Semoga segera terwujud dan terlaksana. Tak lupa kita berusaha dengan sungguh-sungguh agar Khilafah segera tegak kembali seperti pada masa Nabi saw. dan para sahabat. 

Wallahualam bissawab. []