Sistem PPDB Karut Marut, Apa Mungkin Melahirkan Generasi Terbaik?

Daftar Isi

Solusi zonasi ini merupakan bagian dari upaya menghapus kesenjangan sekolah favorit dengan yang bukan favorit

Faktanya PPDB saat ini malah menambah buruk citra pendidikan karena banyaknya kecurangan


Penulis Heni 

Pegiat Literasi Lamajang 


Siddiq-news.com, OPINI -- DetikJabar, 24 Juli 2024 melansir berita bahwa pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMAN 1 Majalaya Kabupaten Bandung diduga telah terjadi kecurangan. Hal itu dikeluhkan warga sekitar sekolah karena gagal masuk melalui jalur Zonasi.

Dugaan kecurangan tersebut terungkap saat 8 calon siswa dari Desa Panyadap, kecamatan Solokan jeruk, tidak dapat masuk ke SMAN 1 Majalaya, padahal  rumah mereka dekat dari sekolah dan memenuhi syarat administrasi.

Lilis Kuraesim, Humas SMAN 1 Majalaya, menyatakan bahwa proses PPDB sudah berjalan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan termasuk untuk PPDB  jalur Zonasi. Namun masyarakat menemukan fakta telah terjadi transaksi untuk kursi di sana antara lima sampai belasan juta per orang.

Sistem zonasi juga menimbulkan masalah baru di mana masyarakat saling berkompetisi untuk mendapatkan kursi di sekolah yang diinginkan. Sehingga orang tua pun terpaksa mengeluarkan uang yang besar sekali untuk mendapatkan kursi lewat jalan belakang alias  menyuap pihak sekolah. Sistem zonasi bukan solusi malah membuat orang melakukan kemaksiatan. Kondisi ini membuat anak yang tersisihkan merasakan menjadi korban ketidakadilan.

Peraturan jalur zonasi pada tahun 2024 memiliki perbedaan, salah satunya adalah calon peserta didik wajib melampirkan kartu domisili  (Kartu Keluarga) dengan minimal domisili di daerah zonasi selama satu tahun. Bila kurang dari satu tahun, otomatis tidak akan diterima.

Pemerintah mengklaim sistem zonasi sebagai salah satu upaya untuk pemerataan layanan pendidikan, serta pemerataan kualitas pendidikan nasional. Solusi zonasi ini merupakan bagian dari upaya menghapus kesenjangan sekolah favorit dengan yang bukan favorit. Namun faktanya PPDB saat ini malah menambah buruk citra pendidikan karena banyaknya kecurangan. 

Guru besar Universitas Pendidikan Indonesia, Cecep Darmawan mengatakan bahwa kesenjangan mutu sekolahlah yang jadi penyebab terjadinya kecurangan PPDB. Pemerataan mutu sarana dan prasarana sekolah akan dapat menghilangkan terjadinya kecurangan. (MMH, 11/6/2024)

Maka sudah sepatutnya pemerintah lebih serius mengelola pendidikan.  Karena pendidikan merupakan salah satu hajat hidup bangsa ini. 

Pertanyaan publik hari ini adalah apabila dalam PPDB saja pemerintah begitu sulit untuk membenahi, apalagi pada proses mendidiknya? Mampukah pemerintah merumuskan kurikulum yang fokus pada kualitas lulusan? Karena kurikulum akan sangat menentukan kualitas pendidikan di masa yang akan datang. Jadi penting sekali agar Pemerintah segera berbenah diri melakukan perbaikan dengan membangun solusi jangka pendek dan jangka panjang.

Begitulah penerapan sistem pendidikan sekuler kapitalis.  Pendidikan dijadikan ajang bisnis orang-orang yang tidak beriman.  Aturan Allah berupa perbuatan curang sengaja dilakukan agar anak dapat belajar di sekolah favorit. Ini terjadi karena dukungan pemerintah pada sekolah negeri mulai dihilangkan. Bukan berita aneh kalau sekolah negeri makin menurun kualitasnya. Pembiayaan yang terbatas membuat pendidikan tidak berjalan dengan baik. 

Jika orang tua ingin sekolah yang berkualitas, pilihannya adalah daftar ke sekolah swasta yang tentu saja biayanya tinggi. Yang jadi korban adalah rakyat. Anak-anak tidak semua mendapatkan pendidikan karena biaya dan sistem buatan manusia yang menyulitkan.  

Kondisi sekarang merupakan bukti bahwa sistem kapitalisme sekuler ini akar masalahnya. Maka bila ingin proses pendidikan murah, mudah, dan difasilitasi, sistem Islamlah solusinya.

Islam menetapkan pendidikan sebagai layanan publik yang menjadi hak setiap warga negara.  Khalifah akan membangun sarana dan prasarana pendidikan seperti gedung, laboratorium, perpustakaan, serta sarana lainnya. Kalifah juga akan menyiapkan guru yang tidak hanya pandai dari segi akademik tetapi juga berkepribadian Islam. Kurikulum yang diajarkan dilandasi akidah sehingga mampu melahirkan generasi terbaik yang berkepribadian Islam. 

Hanya Islamlah satu satunya solusi dalam menyelesaikan berbagai permasalahan kehidupan manusia. Wallahualam bissawab. []