Sekularisme Sukses Merusak Generasi
Islam mencegah terjadinya kerusakan generasi melalui penerapan syariat Islam secara kafah dalam berbagai aspek kehidupan
Oleh. Kiki Zaskia, S. Pd
Pemerhati Sosial
Siddiq-news.com, OPINI-State of Mobile 2023 yang telah dirilis oleh Data.ai warga Indonesia menjadi pengguna paling lama menghabiskan waktu dengan perangkat mobile seperti HP dan tablet pada 2023 lama durasi screentime yaitu 6,05 jam setiap hari.
Kemudian, tren penggunaan internet di Indonesia pada awal 2024 dilaporkan mencapai 221,5 juta jiwa. Dari jumlah tersebut Generasi Z (Gen-Z) menyumbang partisipasi paling banyak terkoneksi internet. Selain itu, dalam survei APJII, Gen Z menjadi kelompok usia yang berkontribusi 34,4 persen dibandingkan dengan usia lain.
Pengaruh digitalisasi dengan kebiasaan pengguna saat ini sulit ditepis adiksinya. Bahkan, kini ada sebuah istilah yang menggambarkan kondisi pengguna gawai yang merasa khawatir yang berlebihan saat tidak berlama-lama dengan gawainya. Istilahnya yaitu, Nomophobia yang berarti no-mobile-phone-phobia.
Tak hanya itu, Gen-Z yang mendominasi sebagai user internet yang diharapkan bisa menambah kreatifitas dan inovasinya, justru yang terjadi malah sebaliknya.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh kelompok mahasiswa psikologi menyajikan data bahwa 70% persen server dari Indonesia membaca komik anime YAOI yang bergenre LB9BT. Mirisnya lagi, Gen-Z kini telah banyak terpapar dengan pornografi yang berujung pada pornoaksi.
Di Palembang, Sumatera Selatan, gadis inisial AA (13) tahun telah menjadi korban aksi bejat pemerkosaan hingga meninggal dunia, yang dilakukan oleh pacarnya inisial IS (16) tahun dan ketiga teman pacarnya masing-masing inisial MZ (13), AS (12) dan NS (12) tahun.
Berdasarkan hasil penyidikan kepolisian tersangka melakukan pemerkosaan karena sering menonton film biru dan telah ditemukan banyak video film biru di handphone tersangka.
Meski begitu, di dalam UU Perlindungan Anak, keempat pelaku tersebut dikategorikan dengan status anak berhadapan dengan hukum sehingga dilimpahkan ke panti rehabilitasi agar ketiga pelaku dilakukan pembinaan.
Hilangnya Perlindungan Generasi
Kasus di Palembang hanyalah salah satu potret kerusakan generasi kini akibat hilangnya perlindungan tuntas dalam perkembangan diri generasi. Pernyataan tersebut bukan sebab tendensi tetapi fakta yang berbicara.
Hal ini disebabkan oleh merebaknya sekularisme pada segala lapisan masyarakat diantaranya, yaitu:
Pertama, merebaknya sekularisme dalam kehidupan bernegara sehingga masyarakat hidup dalam kehidupan ala barat yang memisahkan agama dari kehidupan publik mereka (liberalisme). Kebijakan pemerintah juga makin jauh dari fitrah manusia karena mengatur manusia bukan dengan syariat Allah Swt.. Namun, dengan sistem demokrasi, kebijakan dimenangkan oleh voting terbanyak atas sebuah kebijakan.
Sehingga, jika voting terbanyak ada pada orang-orang yang memiliki kepentingan hawa nafsunya yang buruk maka hasilnya yang dijadikan kebijakan adalah kebijakan suara terbanyak meskipun itu merusak masa depan generasi contohnya saja kebijakan PP NO. 28 Tahun 2023 yang melegalisasi penggunaan kondom pada usia pelajar. Miris.
Kedua, merebaknya sekularisme pada sistem pendidikan, sehingga standar pendidikan kini telah jauh dari tujuan mulianya yaitu menjadi manusia yang bertakwa. Dalam pandangan sekularisme seseorang yang terdidik tidak ada masalah jika melanggar norma sosial maupun normal agama karena dianggap berbeda konteks. Padahal, seseorang yang terdidik seharusnya menegakkan tanggung jawab sebagai negarawan.
Ketiga, merebaknya sekularisme pada sistem keluarga, sehingga peran ayah, ibu dan anak telah tumpang tindih. Bahkan dalam masyarakat sekularisme banyak keluarga dengan kepala keluarga (ayah) dengan fenomena fatherless, sebuah kondisi sosok ayah yang tidak mampu menjalankan kewajibannya sebagai kepala keluarga yang mendidik istri dan anak-anaknya. Sosok ayah dalam pandangan sekularisme dianggap hanya penopang ekonomi.
Selain itu, ada pula sosok ibu dan ayah yang telah mengabaikan perbaikan keluarga demi ego ambisi materialisme. Sehingga, menjadi pemicu hilangnya perhatian dan kasih sayang pada anak mereka sendiri. Kemudian, anak yang lapar dengan kasih sayang justru telah menggantikan peran ayah dan ibunya dengan gawai berselancar dengan dunia internet yang tak ada jaminan keamanan dengan siapa anak tersebut berinteraksi atau konten apa yang ditontonnya.
Keempat, merebaknya sekularisme dalam segala lini kehidupan masyarakat, baik dalam tataran negara, sistem pendidikan, sistem keluarga tentu akan membentuk individu-invidu yang pasti akan berpola pikir sekular kemudian dengan begitu kepribadian sekular akan menjadi karakter masyarakat khususnya karakter generasi kini.
Demikianlah kondisi faktual masyarakat di negeri ini yang telah menunjukkan kegagalan demi kegagalan atas diterapkannya sekukarisme dalam kehidupan masyarakat di Indonesia khususnya.
Islam Menjamin Perlindungan Pada Generasi
Islam bukanlah semata sebagai agama spiritual yang hanya mengurusan urusan ibadah semata, seperti salat, puasa, zakat, berhaji dll. Namun, keberadaan Islam dengan ajaran-ajarannya telah mengatur urusan publik dalam bermayarakat.
Hal tersebut telah dibuktikan dengan perjuangan politik Nabi Muhammad saw. dalam menyebarkan risalah Islam pada seluruh penjuru dunia, segala macam suku dan ras manusia. Islam sebagai sebuah ideologi telah berhasil mengatur kehidupan manusia dengan syariat Allah Swt. selama 13 abad dan menggabungkan 38 negeri dalam satu naungan negara yaitu Khilafah Islamiyah.
Dalam perlindungan generasi negara Islam mencegah terjadinya kerusakan generasi melalui penerapan syariat Islam secara kafah dalam berbagai aspek kehidupan.
Di antaranya pendidikan Islam yang membentuk kepribadian Islam individu sehingga membentuk pribadi yang bertakwa. Selain itu, media dalam Islam memiliki ciri khas hanya dimanfaatkan sebagai teknologi yang menunjang penelitian dan inovasi masyarakat.
Kemudian, dalam Islam diberikan sistem sanksi yang menjerakan sesuai aturan Allah Swt. sebagai penebusan dosa dan perlindungan masyarakat dari perbuatan kriminal. Serta, yang paling utama negara menjamin terjaganya akidah dan tsaqofah kaum muslim dan non-muslim dari pemikiran rusak seperti sekularisme, liberalisme dan kapitalisme.
Sehingga perlunya, dukungan masyarakat untuk melakukan penegakan amar makruf nahi munkar agar diri, keluarga dan masyarakat telah bebas dari belenggu pemikiran-pemikiran rusak tersebut. Serta, Allah Swt. meridai segala usaha-usaha pejuang syariat Allah Swt. ditegakkan.
Wallahualam bissawab. []