Bolehkah Membaca Al-Qur'an Sembari Menonton Acara Ghibah?

Daftar Isi


Siddiq-news.com--Wanita memiliki kemampuan muktitasking lebih baik dari laki-laki. Bisa dibayangkan seorang ibu rumah tangga seringkali melakukan berbagai aktivitas secara bersamaan. Misalnya menyiapkan sarapan dan memastikan kebutuhan suami dan anak-anak berangkat sekolah terpenuhi. Terkadang mencuci baju sambil mengajak main si kecil, memasak sambil menyuapi anak, bahkan berbelanja sambil bikin konten atau terima order online. Masyaallah, begitu Allah Swt. memberikan kemampuan yang luar biasa pada wanita. 


Namun apa jadinya jika yang dilakukan secara bersamaan adalah membaca Al-Qur'an sambil menonton acara ghibah (gosip). Dua perbuatan yang saling bertentangan. Yang satu bernilai ibadah dan maslahat, sedangkan lainnya mengarah pada kemaksiatan. Lalu jika kedua perbuatan ini dilakukan sekaligus, apakah masih akan mendatangkan keberkahan?


Hadis pertama dalam Shahih Bukhari dijelaskan, dari Umar ra., bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Amal itu tergantung niatnya dan seseorang hanya akan mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya karena Allah dan RasulNya, maka hijrahnya kepada Allah dan RasulNya, dan barang siapa hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah."


Niat sangat penting dalam suatu perbuatan. Bukan hanya menjadikan perbuatan itu bernilai ibadah, tetapi juga menguatkan motivasi untuk konsisten dalam ibadah tersebut sehingga ibadah kita akan terjaga. 


Selanjutnya dalam surah Fatir ayat 32 dikatakan bahwa, "Kemudian kitab ini Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih diantara hamba-hamba Kami, lalu diantara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan diantara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar."


Ada orang yang senang mengkaji dan menghafal Al-Qur'an. Ada yang senang membaca Al-Qur'an tetapi tetap melakukan kemaksiatan karena belum paham atau lupa dengan apa yang dibaca, contohnya membaca Al-Qur'an sambil menonton acara ghibah tadi. Ada pula yang membaca Al-Qur'an untuk mengamalkannya. Yang terakhir inilah yang paling baik di antara para pembaca Al-Qur'an.


Seseorang yang membaca Al-Qur'an dengan benar akan lembut hatinya. Ia mampu menerima kebenaran dan akan menjadikannya hamba yang lebih baik sehingga menghindarkannya dari perbuatan buruk. Keimanannya akan bertambah dan selalu mengingat Allah dalam setiap perbuatannya. Ketika mengingat Allah, tidak mungkin seseorang akan melakukan perbuatan yang buruk atau maksiat, seperti halnya menonton acara ghibah saat sedang membaca Al-Qur'an. Tidak akan berkumpul perbuatan baik dengan perbuatan buruk pada waktu yang sama.


Al-Qur'an adalah kalam Allah Swt. Maka kita sebagai makhluk seharusnya memperhatikan adab dalam berinteraksi dengan Al-Qur'an. Selain niat ikhlas mengharap rida Allah Swt., dalam keadaan dan di tempat yang suci, menghadap kiblat, diawali taawuz dan basmalah dalam setiap surah kecuali surah at-Taubah, maka adab yang terakhir adalah membaca Al-Qur'an dalam keadaan khusyuk dan berusaha mentadabburi agar dapat mengambil pelajaran darinya. Jika kita membaca Al-Qur'an lalu diselingi kegiatan lain, tentu kekhusyukan tidak akan bisa didapat.


Semoga Allah Swt. menjaga niat dan hati kita agar selalu terpaut pada Al-Qur'an. 

Wallahu'alam bisshawab.


(Nahla Nabila: Penulis)


Referensi: 

Ustaz Adi Hidayat official. (www[dot]youtu[dot]be/ajg-8wrAwIk)

www.rumaysho.com, 24/6/2015