HIV Penyakit Lata Para Kaum Sodom

Daftar Isi

 


Siddiq-news.com--Kaum sodom adalah kaum yang menjalani sebuah kehidupan menyimpang dari ajaran Islam. Bagaimana tidak, aktivitas mereka hanyalah melakukan hubungan seksual kepada sesama jenis dan saling menyukai sesama jenis bahkan ada pula negara yang melegalkan pernikahan sesama jenis. Karena itu, kaum sodom banyak yang sampai menikah padahal mereka adalah sama-sama laki-laki atau sama-sama perempuan. 

Karena di negara tetangga ada yang telah melegalkan menikah sesama jenis. Akibatnya di Indonesia seolah para kaum sodom hatinya ikut bergejolak dan makin berani menampilkan dirinya karena merasa diakui oleh Dunia. Namun mereka lupa bahaya dibalik perilaku menyimpang mereka ada bahaya yang besar sedang mengintai dan siap menerkam jiwa mereka, bahaya itu tak lain adalah penyakit HIV-AIDS.

Dilansir oleh Telisik.Id (30/11/2022) bahwa di tahun 2022 telah terjadi peningkatan kasus HIV-AIDS di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Kota Kendari yang telah di dominasi oleh kaum pria. Elfi, Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan (Dinkes) kota Kendari telah mengungkapkan bahwa terjadi peningkatan kasus HIV-AIDS sejak Januari sampai September 2022, bahkan telah di catat berjumlah 200 kasus yang mana hal ini di dominasi oleh kaum pria dengan jumlah 179 kasus dan wanita 21 kasus. Elfi juga mengungkapkan bahwa Dinkes Kota Kendari telah bekerja sama dengan beberapa lembaga yang fokus pada penanganan HIV-AIDS guna melaksanakan sosialisasi terkait cara meningkatkan aktivitas hidup sehat dan bersih, terutama pada 8 populasi kunci yang berisiko. Adapun kunci populasi 8 ini di lakukan pendekatan terlebih dahulu kemudian diajak untuk dagang di posko pelayanan kesehatan guna untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut agar jika terbukti positif maka mereka langsung diberikan bimbingan dan arahan agar mereka meminum obat secara teratur atau rutin. 

Fakta di atas menunjukkan bahwa Provinsi Sulawesi Tenggara menjadi salah satu daerah yang rawan terjangkit HIV-AIDS akibat dari perbuatan yang menyimpang seperti seks bebas dan maraknya perilaku suka sesama jenis. Sistem sekuler si pemisah agama dari kehidupan manusia inilah yang akhirnya membuat manusia atau masyarakat di kota Kendari seolah tak mau lagi memprioritaskan halal haram sebuah perilaku. Alhasil, mereka semakin jauh dari agama Islam dan malah mendekat pada aktivitas yang diharamkan bahkan dilaknat oleh Allah Swt.

Selain itu, kita dapati bahwa Negara Indonesia kita ini adalah negara yang penduduknya paling banyak kaum muslim. Namun negara justru  memfasilitasi dan melegalkan semua hal yang mengarah pada penyimpangan berupa seks bebas seperti adanya tempat hiburan malam, diskotek, pakaian terbuka, dan pergaulan bebas.

Walaupun telah di lakukan penyuluhan terkait perilaku seks bebas, dan pendataan terhadap orang yang melakukan pergaulan atau sex bebas. Namun hasilnya takkan berarti apa-apa selama sistem kehidupan yang diterapkan di negeri tercinta kita ini adalah sistem sekuler liberal yang mana sistem itu menjauhkan Islam dari kehidupan manusia dan justru memberikan kebebasan kepada manusia untuk mengekspresikan dirinya tanpa melihat batasan syariat yang akhirnya membawa para generasi mudah terjerat dalam hubungan yang bebas seperti suka sesama jenis mereka atas melakukan hubungan suami istri sebelum terikat pernikahan.

Sungguh berbeda dengan sistem Islam yang datang dari sang Kholiq pencipta segala kehidupan manusia. Jika Sistem Islam atau Syariah Islam diterapkan, maka akan benar-benar akan menjaga kemuliaan dan kehormatan manusia. Sebab dalam sistem Islam akan diterapkan sistem pergaulan dalam Islam  yang tidak akan membiarkan manusia mendekati yang namanya zina apalagi suka sesama Jenis, bahkan umat Islam akan dikuatkan keimanannya oleh syariat Islam. 

Oleh karena itu, sistem Islam yang dibuat langsung oleh Allah jika di laksanakan akan membawa kemaslahatan dan  jika dilanggar syariah itu maka akan membawa mafsadat, sebagaimana yang dikisahkan pada zaman Nabi Luth a.s  serta dengan  munculnya penyakit HIV-AIDS di kota bercinta hari ini telah menjadi bukti nyata bagi kita bahwa azab Allah didunia akibat perilaku bejat tersebut itu ada dan nyata di depan mata. Maka dari itu, Islam memudahkan pernikahan untuk manusia sebagai pemenuhan naluri seksual yang benar, dan dalam Islam akan diberikan sanksi yang tegas berupa cambuk dan rajam bagi siapa saja yang melakukan pelanggaran sebagai bentuk perlindungan terhadap masyarakat yang melakukan hal yang memalukan seperti seks bebas dan sejenisnya. Wallahu a’lam bissawab.


Penulis Rismawati, S.Pd

(Pegiat Literasi dan Pelajar di AMK)