Mirisnya Korban Gempa Cianjur

Daftar Isi

 


Oleh Dewi Kusuma

(Pemerhati Umat)


Siddiq-news.com -- Musibah terus susul-menyusul di negeri khatulistiwa ini. Negeri yang elok rupawan. Memicu banyak investor untuk datang ke Indonesia, karena banyaknya kekayaan alam yang terkandung di dalamnya

Musibah gempa Cianjur telah satu bulan lebih berlalu. Lebih dari satu bulan pula para pengungsi masih harus bertahan di pengungsian. Untuk kembali ke rumahnya belum memungkinkan. Rumahnya porak-poranda di terjang gempa. 

Untuk membenahi rumahnya pun mesti dari mana didapat dana?  Sementara seluruh harta bendanya musnah ditelan gempa. Untuk makan dan minum pun mesti menanti donasi yang sampai ke mereka. 

Uluran tangan dari berbagai pihak pun digalang. Posko-posko bantuan pun didirikan sebagai wujud rasa peduli terhadap sesama manusia. Berbagai bantuan dikerahkan untuk bisa mengentaskan penderita saudara kita yang tertimpa bencana. 

Namun semua belum bisa teratasi karena itu hanya bentuk spontanitas yang ditunjukkan sesama masyarakat. Di sinilah pentingnya negara untuk hadir mengentaskan seluruh bencana yang terjadi. Negara sebagai  pemilik kekuatan yang optimal wajib hadir mengentas segala kebutuhan masyarakat. Mesti tampil terdepan untuk mengentaskan bencana dan penderitaan yang sedang dialami oleh warga negaranya.

Dikutip dari media REPUBLIKA, 20/12/2022. Gempa amplitudo Cianjur berkekuatan 5,6 pada Senin, 20/11/2022 masih menyimpan luka. Tim SAR gabungan menemukan korban meninggal yang tertimbun longsor bertambah 3 orang jenazah. Sehingga jumlah menjadi 635 orang.

Bupati Cianjur, Herman Suherman mengatakan, "Pencarian korban gempa terus dilakukan hingga hari terakhir, meski hujan deras mengguyur bumi tetap dijalankan. Tim SAR gabungan berusaha maksimal untuk melakukan upaya pencarian," katanya di Cianjur, Selasa (20/12/2022).

Seperti diberitakan oleh BBS News Indonesia, 22/12/2022, bahwa bantuan pemerintah sebesar Rp60 juta untuk rumah rusak berat, Rp30 juta rusak sedang, dan Rp15 juta untuk rumah rusak ringan. Seperti yang dituturkan oleh Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.

Siapapun itu tak ingin bencana menghampiri diri. Namun sejatinya bencana adalah wujud dari Maha Kuasa-Nya Allah. Semua yang terjadi atas seizin-Nya.

Sedangkan di era Kapitalisme sekularisme menganggap bahwa bencana hanya sekedar fenomena alam yang terjadi. Tidak menghubungkan dengan peran Allah dalam menurunkan bencana.

Allah Swt. berfirman: "Katakanlah: "Dialah yang berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah kakimu atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebagian kamu keganasan sebagian yang lain. Perhatikanlah, betapa Kami mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami silih berganti agar mereka memahami(nya)"." (QS. An-An'am: 65)

Dalam Islam seluruh musibah yang terjadi di suatu negeri mesti segera diberikan pertolongan yang maksimal. Pemerintah bertanggung jawab penuh atas pengentasan musibah agar rakyaat segera kembali beraktivitas. Aneka bantuan akan segera disalurkan. Baik bantuan makanan, minuman dan pakaian. Hal ini penting karena merupakan kebutuhan pokok yang mendesak.

Pemindahan lokasi dari daerah yang rawan bencana. Ataupun membangun kembali rumah-rumah yang rusak karena bencana. Hal ini dilakukan tanpa adanya kriteria yang disyaratkan.

Seluruhnya menjadi tanggung jawab Penguasa. Untuk membangun kembali sarana dan prasarana umat agar segera beraktivitas. Diberikan layanan kesehatan yang optimal. Diberikan layanan terapi bagi masyarakat yang trauma, sehingga dia bisa bangkit lagi dan menjalani kehidupan secara normal.

Fungsi negara dalam Islam adalah melayani seluruh kebutuhan umat. Pemimpin bertugas sebagai pengayom masyarakat. Kebutuhan pangan, papan dan sandang akan diberikan kemudahan yang memadai. Kebutuhan dasar seperti pendidikan, kesehatan, keamanan dan infrastruktur akan diberikan secara gratis. 

Lapangan pekerjaan juga disediakan bagi lelaki balig dan dewasa serta para kepala keluarga. Sehingga mereka mampu untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Keluarganya pun bisa hidup sejahtera dan bahagia karena layanan yang diberikan oleh negara secara maksimal.

Betapa Islam amat sempurna mengatur kehidupan manusia. Allah menciptakan makhluk hidup dan alam agar manusia bisa hidup nyaman. Namun alam tidak dijaga dengan baik, sehingga bencana sering terjadi.

Allah Swt. berfirman:

مَّآ أَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ ٱللَّهِ ۖ وَمَآ أَصَابَكَ مِن سَيِّئَةٍ فَمِن نَّفْسِكَ ۚ وَأَرْسَلْنَٰكَ لِلنَّاسِ رَسُولًا ۚ وَكَفَىٰ بِٱللَّهِ شَهِيدًا

"Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi."

(QS. An-Nisa: 79)

Wallahu a'lam bi ash-shawwab.