Bahaya Selalu Mengintai Kaum Perempuan dan Anak

Daftar Isi

 


Kejahatan yang Menimpa Anak dan Perempuan Kini Makin Mengkhawatirkan. 


Akar Persoalannya adalah penerapan Sistem Kehidupan yang Bukan Berasal dari Zat Yang Maha Pencipta, yakni Kapitalisme sekuler.


Penulis : Rismawati, S.Pd

(Kontributor Media Siddiq-news.com)


Siddiq-news.com -- Perempuan dan anak adalah dua insan yang tak boleh lepas dari penjagaan kaum lelaki, misalnya ayah dan suami atau bahkan oleh negara. Karena kaum perempuan diumpamakan sebagai tiang dari negara sedangkan anak adalah bibit-bibit baru para pemuda yang akan menjadi penerus bangsa. Oleh karena itu ada sebuah pepatah yang mengatakan bahwa jika perempuan itu baik maka negara pun akan menjadi baik. Karena dengan baiknya kondisi kaum perempuan maka baik pula para pemuda penerus bangsa selanjutnya karena didik di tangan-tangan wanita-wanita hebat dan berakhlak baik.


Namun bagaimana jadinya kala di suatu negeri, para kaum perempuannya dan anak-anak justru tak bisa mendapatkan perlindungan sehingga selalu diintai oleh bahaya yang kapan saja bisa menyambar mereka. 


Sebagaimana yang terjadi di Jawa Barat, Kabupaten Bekasi, Tambun Selatan tepatnya di Kampung Buaran. Telah terjadi pula kejahatan terhadap  seorang perempuan bernama Angela Hindriati Wahyuningsih. Dikutip dari media Berita Satu (01/07/2023). Beliau adalah aktivis WALHI (Wahana Lingkungan Hidup) yang dikabarkan keluarganya hilang pada tahun 2019. Kemudian mayatnya ditemukan dalam keadaan telah dimutilasi, hal ini dilaporkan oleh Komisaris Besar Polisi Hengki Haryadi, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Beliau juga mengungkapkan bawah pelaku yang bernama Ecky Listianto telah membunuh korban dengan cara mencekiknya pada saat mereka sedang bertengkar pada November 2021. Mirisnya, setelah korban dibunuh oleh tersangka, dua minggu kemudian mayatnya dimutilasi menggunakan gergaji listrik kemudian dimasukkanlah potongan tubuh korban tersebut ke dalam kontainer plastik.


Selain itu datang pula berita dari Jakarta Pusat. Sebagaimana dikutip dari media CNN Indonesia (03/01/2023) bahwa kepolisian telah menangkap pelaku penculikan anak berusia 6 tahun. Anak itu bernama Malika Anastasya yang ditemukan oleh polisi di kawasan Ciledug bersama pelaku. Sedangkan pelaku bernama Iwan Sumarno, umur 42 tahun. Pelaku ditangkap pada Senin (02/01/2023) yang sebelumnya sempat menjadi buronan polisi. 


Dari dua fakta di atas memberikan gambaran kepada kita betapa buruk kondisi moral sebagian manusia hari ini dan sungguh menyayat hati nasib para kaum perempuan dan anak dalam sistem yang ada hari ini. Sebagaimana yang terjadi pada perempuan yang bernasib malang di Jawa Barat dan seorang anak yang diculik di Jakarta Pusat. Sungguh kejam perilaku pelaku yang memutilasi perempuan tanpa rasa iba sedikit pun. Sungguh teganya lelaki tua itu menculik anak kecil hingga memisahkannya dari orang tua tercintanya. Moral para pelaku seolah tak ada lagi dalam hati, sehingga dengan mudahnya tangan yang Allah berikan pada mereka, dijadikan alat untuk melakukan kejahatan, meresahkan masyarakat dan menghilangkan rasa aman di hati para perempuan dan anak.


Beginilah kiranya, kala kita hidup dalam sistem Kapitalisme yang hukumnya mengambil hukum buatan manusia yang lemah. Alhasil, bukannya memberikan keamanan dan kenyamanan sebagaimana visi dan misi para pejabat negara dalam sistem ini, yang ada justru hanyalah rasa takut yang muncul di benak sebagian masyarakat akibat kekerasan yang terjadi di mana-mana terhadap perempuan ataupun anak-anak.


Semua terjadi tak lain karena kurangnya moral masyarakat masa kini, akibat dari pemisahan agama dari kehidupan. Juga diakibatkan adanya kebebasan berekspresi yang akhirnya membuat sebagian manusia tega melakukan hal kejam karena merasa tak terikat dengan hukum Allah. 


Berbeda halnya dengan sistem Islam yang menerapkan hukum syariat. Hukum tersebut dibuat langsung oleh Sang Pencipta itu sendiri yaitu Sang Khaliq Pencipta manusia, kehidupan dan alam sementara. Oleh karena itu, dalam sistem Islam seluruhnya diatur sesuai dengan hukum syarak. Bahkan agama tak akan dipisahkan dari kehidupan manusia, sebab Islam mengatur manusia dari seluruh aspek dan mengatur manusia dari bangun tidur hingga membangun negara. Selain itu Islam juga menanamkan pendidikan moral terhadap masyarakat sedari kecil hingga kala dewasa anak-anak itu akan berhati-hati dalam melangkah dan yang pasti mereka akan melakukan sesuatu harus sesuai dengan hukum syarak. 


Jikalau manusia telah terikat dengan hukum syarak (hukum-hukumnya Allah), maka kejahatan di suatu negeri mungkin hanya akan terjadi beberapa kali setahun bahkan hingga dinihilkan, bukan sebaliknya terjadi setiap hari seperti saat ini. Sebab orang yang telah terikat dengan hukum syarak, mereka akan berpikir dua kali untuk melakukan kejahatan karena rasa takutnya kepada Allâh Swt..


Namun, untuk menghadirkan perasaan itu dalam sanubari manusia, negara harus ikut andil di dalamnya dalam mendidik masyarakat yang ada dalam suatu negara. Dan sungguh, hanya sistem Islamlah yang mampu menggerakkan hati pemimpinnya untuk memperhatikan pendidikan moral yang sahih terhadap umat. Wallahualam bissawab.