Bom Panci Menjadi Pemantik Program Deradikalisasi

Daftar Isi

 


Bom Panci Meledak, Tewaskan 1 Orang, Perkuat Program Deradikalisasi

Sebuah ledakan di Polsek Astanaanyar Kota Bandung yang diduga bom panci rakitan, Meledak

Oleh Suryani
Pegiat Literasi

Siddiq-News.com -- Sebuah ledakan di Polsek Astanaanyar Kota Bandung yang diduga bom panci rakitan dibawa seseorang menggunakan ransel meledak. Akibatnya 1 orang tewas termasuk pelaku, juga puluhan lainnya luka-luka. Entah kebetulan atau ada faktor kesengajaan, setiap menjelang Natal dan tahun baru selalu ada tragedi yang menggegerkan rakyat Indonesia.

Media Republika (9/12/2022) melansir bahwa Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono menyatakan, kejadian tersebut harus dijadikan momentum untuk memperkuat berjalannya program deradikalisasi. Program ini sudah berjalan namun menurutnya perlu diperkuat dan diterapkan terutama  pada seluruh anggota TNI beserta pembina personil.

Program deradikalisasi yang dijalankan petinggi negeri ini memang terbilang sangat masif. Terlebih ketika ada peristiwa kekerasaan yang menimbulkan korban jiwa. Bom panci ini misalnya dipastikan menjadi pemantik peningkatan program tersebut. Apalagi berdasarkan yang penulis kutip dari media BBC News Indonesia (8/12/2022) diperkirakan pelaku merupakan eks napi terorisme. Bahkan ada dugaan  10% dari napi terorisme yang baru bebas kembali beraksi melakukan kekerasaan.

Komitmen ini makin nyata dengan disahkannya RKUHP dalam Pasal 191 yang berisi tentang makar diartikan dengan "niat untuk melakukan suatu perbuatan yang telah diwujudkan dengan adanya permulaan pelaksanaan perbuatan tersebut". Definisi ini dinilai menjadi  pasal karet, sehingga keberadaannya dianggap masih problematik juga membuka celah pemberangusan kebebasan berekspresi dan berpendapat.

Sejatinya sudah jamak diketahui bahwa perang melawan terorisme atau radikalisme merupakan propaganda menyerang Islam. Saat ini Barat lebih sering menggunakan istilah perang melawan radikalisme karena dinilai lebih efektif dan sasarannya bisa lebih luas, yakni menyasar siapapun yang anti Barat baik aspek pemikiran maupun politik.

Umat Islam yang ingin menerapkan Islam kafah, mereka tuding sebagai kelompok radikal, garis keras, serta melabeli dengan hal negatif lainnya. Namun bagi golongan yang pro terhadap ideologi, mereka akan dipuji dan dijadikan alat untuk menyerang saudaranya sendiri. Itu semua merupakan upaya Barat untuk memecah-belah dan melanggengkan kapitalisme serta imprealisme di dunia khususnya di negeri-negeri muslim.

Program deradikalisasi hanya akan menjauhkan pemahanan yang utuh tentang Islam, yang merupakan agama sempurna. Dalam ajarannya, tindakan teror sama sekali tidak dibenarkan apalagi disertai kekerasan.

Sebaliknya Islam bisa menjadi rahmat bagi seluruh alam apabila diterapkan dalam seluruh aspek kehidupan. Karena Allah Swt. telah memerintahkan umatnya agar masuk Islam secara kafah melalui firman-Nya:

"Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara kafah (menyeluruh) dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh ia musuh yang nyata bagimu."  (TQS. Al-Baqarah: 208)

Maka dari itu, tidak ada pilihan lain kecuali bersama-sama berjuang untuk mengembalikan kejayaan Islam.

Karena hanya sistem Islam yang akan mampu melawan ideologi Barat dengan Kapitalismenya.

Dengan sistem politiknya, maka negara tidak mudah disetir oleh negara manapun. Kemandirian akan terwujud serta kemaslahatan akan mengiringi seluruh umat manusia.

Sehingga peradaban Islam yang dahulu membentang tidak kurang dari 1300 tahun dapat kembali dirasakan. Pada masa itu, puncak kegemilangan dan kejayaan berada di tangan kaum muslimin, serta diakui oleh bangsa-bangsa di seluruh dunia. Wallahu a'lam bi ash-shawwab.