Tahun Baru, Evaluasi Diri, Membuka Lembaran Baru

Daftar Isi


Banyaknya Musibah di Tahun ini adalah sebab dari Tingginya Kemaksiatan yang Diperbuat Manusia

Penerapan Syariat Menghalangi Kemaksiatan 

Oleh Silmi Safirah Rojanah

Pegiat Dakwah


Tahun 2022 telah berakhir. Segala aktivitas pada tahun ini telah terlaksanakan. Banyak capaian, kenikmatan, musibah hingga bencana terjadi di tahun ini.


Setelah memasuki tahun 2023, sudah sepantasnya kita menghitung segala perbuatan yang telah dilakukan di tahun lalu. Baik untuk diambil hikmahnya ataupun disyukuri atas nikmat-Nya. Sebagai perbaikan diri untuk menghadapi kehidupan di tahun berikutnya.


Sikap dalam mengevaluasi diri itu diriwayatkan oleh At-Tirmidzi bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Orang yang cerdas ialah orang yang selalu mengevaluasi dirinya serta beramal untuk kehidupan sesudah kematian. Orang yang lemah (bodoh) ialah orang yang selalu mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan kepada Allah Swt."


Jika seseorang menyadari setiap musibah yang menimpa dirinya ataupun suatu wilayah itu diakibatkan perbuatan maksiat yang dilakukan oleh umat manusia. Ia akan terus mengintrospeksi segala perbuatan yang telah dilakukannya. Bukan sekadar menyadari, tetapi juga orang yang bertakwa akan bertaubat kepada Allah dan menyesalinya.


Akar Segala Persoalan Umat


Bukan hanya mengevaluasi diri sendiri saja, namun selayaknya umat juga mesti mengevaluasi apa yang terjadi di suatu wilayah atau negara. Akhir-akhir ini di negeri kita, kerusakan atau bencana demikian sering terjadi. Itu sebabnya kita mesti mencari tahu apa penyebab suatu wilayah ditimpakan bencana. Ternyata banyak kemaksiatan yang sudah dilakukan oleh penghuni negeri ini. 


Mulai dari kesengsaraan umat yang masih belum teratasi dan justru semakin bertambah angka kemiskinan di negeri ini. Lalu meningkatnya kasus kriminal, salah satunya adalah pembunuhan keji yang dilakukan oleh Sambo dan anak buahnya. Kemudian ada pula perihal korupsi yang sudah menjadi suatu kebiasaan di Indonesia. 


Tidak hanya itu, banyak perkara yang sudah melampaui batas terjadi di negeri ini. Padahal sudah jelas-jelas hal demikian sangat dilarang oleh agama, yaitu perilaku menistakan Islam. Adapun bermunculannya umat yang terjerumus ke dalam kelompok LGBT, sementara umat yang berada di sekitarnya malah membiarkannya. Dan masih banyak lagi kasus lainnya.


Beragam masalah yang terjadi di negara ini, tapi umat tidak menyadari bahwa hal itu dapat mengundang bencana. Maka dari itu umat mesti banyak bermuhasabah atas kondisi yang sedang terjadi dan mencari pemecahan akar dari masalah ini.


Dalam Al-Qur'an Surah Ar-Arum ayat 41 Allah berfirman: "Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan oleh perbuatan tangan manusia. Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)."


Bagaimana Allah tidak murka, sedangkan di negara yang dominan Muslim ini umat muslimnya pun banyak yang tidak mengenal ajaran Allah, meski ada segolongan orang yang berusaha untuk mengenal dan menerapkannya. Di negeri ini, faktanya siapapun yang menginginkan taat pada semua ajaran agamanya (Islam) malah diklaim radikal bahkan diancam. 


Barat dalam hal ini telah membuat program moderasi beragama dengan dalih agar setiap agama saling menghormati dan toleransi. Tapi nyatanya moderasi beragama ada, hanya untuk meruntuhkan ajaran-ajaran Islam. Umat yang awam dengan istilah Islam moderat akan mengira bahwa hal itu adalah pilihan terbaik dalam beragama. Padahal Islam moderat sangat bertentangan dengan ajaran Islam yang dibawa dan disebarkan oleh Rasulullah saw. 


Bukan hanya dicekoki ajaran Islam moderat, umat juga ditakut-takuti dengan ajaran-ajaran Allah. Umat Muslim yang menyebarkan perintah berjihad dan mengajak menegakkan khilafah disebut radikal. Padahal jelas itu adalah mutlak salah satu perintah Allah. Barat dalam hal ini benar-benar ingin menjauhkan umat Islam dari ajaran-ajaran agamanya yang seharusnya menjadi jati dirinya.


Barat pun menyebarkan isu tak mendasar yang terjadi di beberapa negara Islam. Barat mengabarkan pada umat bahwa peperangan di negara Islam seperti Suriah, Irak, dan negara lainnya diakibatkan karena adanya ajakan menegakkan Khilafah di sana. Padahal nyatanya, justru Baratlah yang melakukan peperangan, karena negara umat Islam tersebut dijajah oleh bangsa Barat seperti AS, Inggris dan Rusia. Para penjajahlah yang ingin menguasai kekayaan alam negara Muslim.


Akibat diterapkannya sistem kapitalis ini berimbas pada kehidupan negara-negara Muslim. Seperti pada kasus mafia politik yang dikuasai oleh pihak oligarki. Para oligarki melakukan perbuatan curang untuk melumpuhkan pihak yang dianggap bertentangan dengan rezim, juga dapat menggagalkan kepentingan mereka.    


Syariat Allah, Solusi Terbaik


Jika melihat kondisi umat saat ini yang menyebabkan kerusakan-kerusakan di bumi, maka umat mesti sadar bahwa yang dibutuhkan adalah penerapan syariat Allah secara sempurna. Umat sudah seharusnya berpedoman pada Al-Qur'an dan As-Sunah semata, yang menjadi sumber hukum terbaik dari Sang Maha Pencipta. Yang di dalamnya terdapat aturan Allah dalam mengatur segala aspek kehidupan. Bila diterapkan aturan Allah, maka umat tidak lagi akan melakukan perbuatan yang di luar batas. Umat tidak akan lagi melakukan kemaksiatan dan larangan-larangan Allah. Aturan Allah dapat diterapkan jika tegaknya khilafah. Keberkahan hidup pun tercipta atas izin-Nya. Wallahu a'lam bi ash-shawwab.