Budaya Hedonisme Dan Budaya Islam Terhadap Generasi Muda

Daftar Isi

 


Generasi muda dalam sistem kapitalis seakan tidak peduli dengan kondisi ini. Mereka hanya sibuk memikirkan kesenangan pribadi.


Generasi di masa Islam akan kita temui, mereka menyibukkan diri untuk berburu ilmu dan mengembangkan skill yang mereka punya sehingga di usia-usia muda, mereka sudah terjun membela agama dan negara bahkan menjadi pemimpin pasukan.


Oleh Sasmin

Pegiat Literasi


Siddiq-news.com--Girlsband Korea Blackpink menggelar konser di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK). Antusiasme masyarakat memadati lokasi konser khususnya penggemar Blackpink dengan sebutan blink, dalam kisaran 70 ribu kepala. Tidak tanggung-tanggung masyarakat membeli tiket dengan harga fantastis demi menghadiri konser yang digawangi oleh Lisa, Jennie, Jisoo dan Rose. Konser bertajuk born pink word tour di Indonesia sendiri dibanderol dengan harga dari Rp1.385.000 sampai dengan Rp3.835.000, (OkeZone, 13/03/2023)


Tidak sedikit apabila harga per tiket dikali ribuan peminat, tidak berhenti di situ, ternyata penggemar dari luar Jakarta merogoh kantong lebih dalam. Mulai biaya transportasi menuju GBK, biaya makanan, minuman dan hotel inap juga segala aksesoris khas Blackpink. 


Sungguh miris kondisi masyarakat khususnya generasi muda yang rela mengorbankan finansial demi menyaksikan sang idola tampil. Sangat bertolak belakang dengan kondisi negeri saat ini yang sedang mengalami kemiskinan ekstrem yang masih belum teratasi. Generasi muda dalam sistem kapitalis seakan tidak peduli dengan kondisi ini. Mereka hanya sibuk memikirkan kesenangan pribadi. Bahkan ada yang memaksa orang tua untuk membiayai semua pengeluaran untuk menonton konser ini.


Padahal sejatinya uang jutaan sangat berharga untuk biaya pendidikan atau biaya lain yang lebih urgen. Sangat memprihatinkan amal generasi muda saat ini, menggunakan masa muda untuk kesenangan duniawi, belum lagi para muslimah yang ikut bernyanyi dan bergoyang di tempat keramaian. 


Beginilah jadinya apabila budaya hedonisme mengakar dalam diri anak muda. Akan sangat berpengaruh kepada generasi apabila tidak segera dikendalikan oleh negara. Negara yang memiliki penduduk Islam terbanyak harus melindungi generasi mudanya dari nilai-nilai berbau barat seperti konser dan sejenisnya, di mana banyak anak muda khususnya muslimah seharusnya mampu menjaga marwah, justru hilang tertelan nilai kebebasan.


Apalagi Allah telah mengabarkan bahwa pemuda muslim adalah khairu ummah, nahasnya malah terjatuh pada lubang hedonis yang jelas-jelas menjauhkan dari nilai-nilai Islam bahkan menjadi pengekor budaya asing. Realita ini akibat tidak adanya kendali negeri yang memberi kebebasan kepada masyarakatnya.


Sebaliknya, di kehidupan Islam anak muda diberikan pendidikan berbasis akidah yang bertujuan membentuk kepribadian yang rajin beribadah, penghafal Al-Qur’an, hadis, kitab para ulama dan membentuk skill mujahid.


Negara pula akan menjadi jannah bagi generasi muda. Penguasa melindungi dari segala jenis budaya asing seperti tsaqofah, dan gaya hidup, dan semua tayangan serta konten-konten yang  tidak Islami dilarang ditampilkan. Kalaupun terjadi kekhilafan maka khalifah segera bertindak untuk menghapus semua konten-konten tersebut.


Oleh karena itu, generasi di masa Islam kita akan temukan mereka menyibukkan diri untuk berburu ilmu dan mengembangkan skill yang mereka punya sehingga di usia-usia muda, mereka sudah terjun membela agama dan negara bahkan menjadi pemimpin pasukan.


Tidak rindukah kita melihat generasi muda memiliki pribadi yang Islam, saling merangkul menuju majelis ilmu, mengamalkan ilmu yang mereka dapatkan serta mendakwakan kepada saudara muslimnya. Kita tidak akan dapatkan semisalnya jika negara saja masih abai terhadap gaya hidup anak muda. Justru yang tampak di depan mata kita adalah generasi muda yang sangat jauh dari ajaran Islam, yang mereka tahu ilmunya adalah joget-jogetan, premanitas, perzinahan. Sunggu miris, perbuatan yang buruk anak muda kini sangat marak terpampang di dunia nyata maupun maya. Oleh karena itu, hanya Islamlah yang mampu membentuk masyarakat khususnya anak muda yang memiliki pribadi dan akhlak yang baik secara menyeluruh.

Wallahualam bissawab.