Islamophobia Terjadi Lagi

Daftar Isi

 


Pembakaran Al-Qur'an adalah tindakan yang menyakiti umat Muslim di seluruh dunia


Hanya dengan bersatu, mengedepankan pemahaman yang benar tentang Islam, dan menggunakan jalur diplomasi, kita dapat berharap menghentikan tindakan keji ini dan memastikan keberagaman dan toleransi agama di seluruh dunia


Penulis Imas Rahayu S.Pd

Pegiat Literasi 


Siddiq-news.com -- Pembakaran Al-Qur'an kembali terjadi di beberapa negara, menimbulkan kemarahan dan kekecewaan di kalangan umat Muslim di seluruh dunia. 

Meskipun kasus-kasus ini menjadi sorotan media dan menerima kecaman dari berbagai pihak, termasuk pemimpin negara, tetapi hingga saat ini tidak ada tindakan nyata yang memadai untuk menangani masalah ini. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang kecukupan reaksi yang hanya berupa kata-kata tanpa tindakan yang nyata.(bbc[dot]com, 30/06/2023)

Pada dasarnya, Islam mengajarkan agar negara dan pemimpinnya bertanggung jawab dalam menjaga agama dan Al-Qur'an. Islam juga menekankan pentingnya pembelaan terhadap agama dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh umat Munilai yangslim. Namun, dalam kasus pembakaran Al-Qur'an, banyak pemimpin Muslim yang terlihat tidak cukup memperhatikan panggilan ini.

Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman dalam Surah Al-Hajj ayat 41, "Mereka (orang-orang yang berperang) diusir dari rumah mereka sendiri dengan alasan bahwa mereka mengatakan, 'Allah adalah Tuhan kami'. Jika Allah tidak melawan sebagian manusia dengan sebagian yang lain, maka pasti dihancurkan oleh biara-biara, gereja-gereja, sinagog-sinagog, dan masjid-masjid tempat nama Allah sering disebutkan dalam keadaan baik. Sesungguhnya Allah akan menolong orang yang menolong-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa."

Dalam ayat tersebut, Allah menegaskan perlunya perlindungan terhadap tempat-tempat ibadah, termasuk masjid dan tempat-tempat yang disucikan dengan menyebut nama-Nya. Pembakaran Al-Qur'an adalah tindakan yang sangat merendahkan dan melanggar nilai-nilai Islam. Oleh karena itu, kaum Muslimin dan pemimpin mereka harus bertindak tegas dalam menangani kasus semacam ini.

Pertama-tama, kaum Muslimin harus bersatu dalam mengecam dan menentang tindakan pembakaran Al-Qur'an. Solidaritas dan dukungan dari seluruh umat Muslim akan memberikan kekuatan moral dan politik yang lebih besar dalam menangani isu ini. Selain itu, masyarakat Muslim juga perlu berperan aktif dalam menyebarkan pengetahuan dan pemahaman yang benar tentang Islam kepada non-Muslim, agar tercipta saling pengertian dan toleransi antaragama.

Kedua, pemimpin Muslim tidak boleh hanya menyuarakan kecaman verbal, tetapi juga harus mengambil langkah nyata untuk mencegah dan menindak pelaku pembakaran Al-Qur'an. Mereka harus bekerja sama dengan negara-negara yang terlibat dan menggunakan jalur diplomatik untuk memastikan pelaku kejahatan ini diadili dan dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku.

Dalam Surah Al-Ma'idah ayat 32, Allah berfirman, "Karena itu Kami tetapkan bagi Bani Israil bahwa barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain atau bukan karena membuat kerusakan di  bumi, maka seolah-olah dia telah membunuh semua manusia. Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, bukan karena orang itu (memelihara) kehidupan orang lain atau bukan karena membuat kebaikan di muka bumi, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan semua manusia."

Dalam ayat ini, Allah menegaskan pentingnya menjaga dan melindungi kehidupan manusia. Dalam konteks pembakaran Al-Qur'an, tindakan tersebut tidak hanya merupakan serangan terhadap agama, tetapi juga merusak kedamaian dan keberagaman di masyarakat. Oleh karena itu, pemimpin Muslim harus bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip ini dan bekerja sama dengan negara-negara lain untuk menghentikan tindakan pembakaran Al-Qur'an.

Pembakaran Al-Qur'an adalah tindakan yang menyakiti umat Muslim di seluruh dunia. Mengingat pentingnya Al-Qur'an dalam kehidupan Muslim, baik sebagai pedoman spiritual maupun sumber hukum, kaum Muslimin dan pemimpinnya perlu mengambil tindakan nyata dan berperan aktif dalam mengatasi masalah ini. Hanya dengan bersatu, mengedepankan pemahaman yang benar tentang Islam, dan menggunakan jalur diplomasi, kita dapat berharap menghentikan tindakan keji ini dan memastikan keberagaman dan toleransi agama di seluruh dunia. Wallahualam bissawab. []