Mahasiswa Menjadi Pelaku Pembunuhan Akibat Pendidikan Sekuler yang Batil

Daftar Isi

Sistem pendidikan saat ini hanya berorientasi pada kerja dan materi. Namun sangat minim sekali dalam orientasi pembentukan kepribadian Islam

Semua ini jelas berakar dari sistem sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan. Sedangkan generasi sama sekali tidak dipahamkan bagaimana bersikap sesuai dengan syariat Islam


Penulis Ummu Syakir

Pegiat Literasi 


Siddiq-news.com, Opini -- Baru-baru ini telah terjadi kembali pembunuhan antarmahasiswa, di mana seorang mahasiswa kampus nomor 1 di Indonesia yakni Universitas Indonesia telah menambah daftar panjang kasus kejahatan dan pembunuhan.


Faktanya, telah ditemukan seorang mahasiswa MNZ (19) yang tewas di kamar indekos di Wilayah kukusan Beji, Depok Jawa barat. (tirto[dot]id, 4/8/2023)   


Korban ditemukan di bawah kasur dalam kondisi terbungkus plastik, kaki korban dilakban, dan terdapat sejumlah luka di tubuh korban. 


Dua hari kemudian Aparat Kepolisian mengungkap bahwa korban dibunuh seniornya sendiri berinisial AAB (23) dengan motif karena putus asa harus menghadapi masalah utang piutang pinjaman online karena telah mengalami kerugian investasi crypto sebesar 80 juta dan pelaku melalukan pinjaman online. (megapolitan[dot]kompas[dot]com)


Sungguh sangat disayangkan sekali pembunuhan antar mahasiswa sudah sering terjadi dengan permasalahan yang berbeda. Mirisnya output pendidikan saat ini di mana berbagai kejahatan banyak dilakukan di kalangan pelajar. Hal ini menunjukkan bahwa ada yang salah dengan sistem pendidikan saat ini.


Di mana sistem pendidikan saat ini hanya berorientasi pada kerja dan materi. Namun sangat minim sekali dalam orientasi pembentukan kepribadian Islam. Semua ini jelas berakar dari sistem sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan. Sedangkan generasi sama sekali tidak dipahamkan bagaimana bersikap sesuai dengan syariat Islam.


Pada saat yang sama negara pun telah abai terhadap kerusakan generasi. Generasi saat ini hanya menjadi objek eksploitasi untuk menghasilkan materi.


Dari sini dapat kita simpulkan bahwa generasi hanya bisa diselamatkan dengan penerapan Islam kafah yang mampu menghasilkan generasi emas yang berkualitas dengan kepribadian Islam. Menerapkan pendidikan Islam yang berasaskan akidah Islam yang akan memahamkan generasi tentang bagaimana jati dirinya sebagai hamba Allah, dan menjadi generasi yang handal dalam tsaqofah dan iptek untuk membuat karya-karya terbaiknya demi membangun peradaban Islam.


Tidak hanya itu Islam memiliki sanksi yang tegas yang berasal dari aturan Allah Swt., bagi pelaku pembunuhan. Terdapat dua fungsi sanksi yaitu jawabir (penebus) dosa bagi pelaku dan zawajir (pencegah) bagi masyarakat.


Dalam Islam nyawa tidak akan lagi dianggap remeh oleh manusia di manapun dan kapanpun. Hal ini hanya bisa diterapkan dalam sebuah institusi dalam bingkai negara Islam.


Wallahualam bissawab.


Sumber muslimah media center (MMC)