Dosen STAI-YASTIS Padang Dr. Weti Susanti, MA Jadi Narasumber Acara Mahasiswa dan Alumni University Perak Malaysia yang Tergabung Dengan PMP

Daftar Isi

  


Sumbar | siddiq-news.com |Dalam rangka semarak sambut bulan Dzulhijjah, Mahasiswa dan Alumni University Perak Malaysia yang tergabung dalam Pertubuhan Muslimah Proaktif (PMP) merupakan Non Governmental Organization (NGO) Islam undang salah satu Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Yayasan Tarbiyah Islamiyah (STAI-YASTIS) Padang Dr. Weti Susanti, MA sebagai Narasumber berikan materi bertema "Semua Kita Adalah Ibrahim" melalui zoom meeting diadakan pada pukul 09.30 PM waktu di Malaysia dan pukul 08.30 WIB waktu di Indonesia, Jum'at, (07/06/24).

Pada pertemuan ini Dr. Weti Susanti, MA mengatakan, "Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu bulan suci dalam agama Islam, bulan istimewa yang tidak bisa dipisahkan dengan kisah keikhlasan dan ketaatan Nabi Ibrahim AS, Nabi Ismail AS serta ibunda Siti Hajar.

Ia mengatakan, "Ketaatan dan Keikhlasan Keluarga Nabi Ibrahim menunjukkan bahwa ketaatan kepada Allah dan keikhlasan dalam menjalankan perintah-Nya adalah hal yang paling utama dalam kehidupan seorang Muslim," ungkapnya. 

Weti Susanti yang akrab di sapa Umi ini menuturkan, “Nabi Ibrahim dan Ismail alaihissalam telah memberikan contoh keteladanan dalam berserah diri kepada Allah, saat mendapat perintah menyembelih sang anak Ismail, Ibrahim melaksanakan dengan penuh keikhlasan, dan di yakinkan oleh sosok Istri shalihah Siti Hajar yang sangat patuh dan taat kepada suaminya serta sayang pada anaknya karena Allah," ucapnya. 

"Pengorbanan serta Ujian Keimanan yang dihadapi oleh Nabi Ibrahim dan keluarganya mengajarkan kita tentang pengorbanan yang tulus dan keimanan yang kuat, meskipun dalam keadaan yang sangat sulit," terangnya. 

Lanjut ia mengatakan "Demikian pula Ismail menerima dengan kelapangan hati dan kepasrahan jiwa hanya taat kepada Allah semata, Allah mengabadikan rahasia keduanya dalam firman-Nya Surat As-Shaffat ayat 103 berbunyi : 

                         فَلَمَّآ أَسْلَمَا وَتَلَّهُۥ لِلْجَبِينِ

Artinya : "Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya)".

"Maknanya adalah keduanya menyerahkan urusannya kepada Allah semata, keduanya berserah diri kepada-Nya, mereka bersepakat untuk menerima perintah Allah dan ridha dengan takdirnya, " jelasnya. 

Ia juga menambahkan bahwa "Dari kisah Nabi Ibrahim di atas kita bisa mengambil contoh dan diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari, semoga Allah SWT anugerahkan Keshalihan Nabi Ibrahim dan Keikhlasan Nabi Ismail kepada kita semua, agar kita bisa mengaplikasikan dalam kehidupan kita. Dengan Harta yang dianugerahi Allah sedekahlah, dengan jabatan yang dikasih sama Allah beramallah lillah, dengan gelar yang Allah anugerah kepada kita gunakan lah untuk yang bermanfaat, dengan ego yang ada dalam diri kita maka berzikirllah. Jangan rendahkan dan hinakan orang lain dengan harta, jabatan dan gelar yang ada sama kita karena di hadapan Allah hanya ketaqwaan kita yang di terima Nya, bahwa setiap kita adalah Ibrahim yaitu manusia yang sama-sama di uji keimanannya, untuk Allah lihat siapa yang paling bertaqwa kepada Nya," pungkasnya.

Aimy Nadhirah Binti Shahrul Najib beserta teman-temannya merasa sangat senang dengan adanya acara ini, "Dengan adanya acara ini semakin menguatkan kami dalam ketaatan menjalankan segala perintah Allah, menjadikan diri jadi lebih baik semoga bisa benar-benar menjadi insan bertaqwa dihadapan Allah," bebernya. 

Nurul Nadiah Mustafa selaku Wakil Muslim Proaktif Cawangan Perak mengucapkan, "terimakasih banyak kepada Umi Weti telah meluangkan waktunya memberikan materi pentingnya keikhlasan kepada kami, kami sangat senang banyak mendapat pelajaran dari kisah Nabi Ibrahim dan keluarga nya, semoga lain waktu bisa diadakan lagi pertemuan ini untuk menambah wawasan keislaman Mahasiswa serta Alumni University Perak Malaysia khususnya yang tergabung dalam PMP" harapnya. 

(*Ani)