Antara Popularitas dan Cuan

Daftar Isi


Viral Unggahan Video Bayi Usia Lima Bulan Diajak Ayah Ibunya Naik Jetski


Popularitas dan Cuan di Alam Kapitalisme Sekuler Dijadikan Urusan yang Diutamakan


Penulis : Dewi Kusuma

(Pemerhati Umat)


Siddiq-news.com -- Menjadi populer dan banyak cuan hampir menjadi impian semua orang. Tak peduli lagi apa kata orang. Yang terpenting dalam dirinya happy dan bahagia. Demi sebuah popularitas orang pun rela berbuat apapun itu. Meski hal itu membahayakan jiwanya ataupun keluarga.


Panggung media sosial menjadi ajang untuk mempopulerkan kebolehannya. Segala aktivitasnya diupload di sini. Biasanya hal-hal aneh justru mereka buat demi sebuah popularitas. Momen seperti ini telah menjamur di seluruh kalangan. Baik kalangan anak-anak, pemuda dan orang tua. Seolah tak bisa lagi dipisahkan dengan dunia maya.


Popularitas dan cuan seolah menjadi tujuan utama dalam kehidupan untuk mendapatkan kebahagiaan. Adapun handphone sebagai alat untuk meng-upload kepiawaiannya. Sedangkan media sosial dijadikan sarana untuk mempopulerkan kebolehannya.


Dunia maya ini dijadikan alat untuk menyalurkan aktivitas semua orang. Baik untuk bermuamalah, mengakses pendidikan atau ilmu yang ingin diperdalam, tausiyah maupun sebagai ajang meraih popularitas.


Seperti yang diunggah oleh pasangan muda Ria Ricis dan Teuku Ryan. Keduanya membawa anaknya yang belum berusia satu tahun untuk mengendarai permainan jetsky. Tentu hal ini mengundang berbagai komentar.


Dikutip dari.media  Liputan6 (06/01/2023), bahwa kritikan terus membanjiri Ria Ricis dan suaminya, Teuku Ryan. Akibat dari unggahan pasangan ini yang mengajak bayinya, Moana, yang baru berusia 5 bulan. Moana diajak naik jetski dengan sedikit mengebut ke tengah laut.


Video yang diunggah oleh Ria Ricis dalam akun Instagram pribadinya. Moana hanya digendong oleh Teuku Ryan yang mengendarai jetski. Ria Ricis dan Teuku Ryan terlihat menggunakan pelampung, sementara bayinya tanpa pengaman. Padahal usianya masih di bawah satu tahun.


Sehingga mengundang banyak netizen atas aksi yang diunggahnya. Berbagai kritikan pun membanjiri aktivitas yang di-upload-nya di media sosial. Miris, pasangan muda ini telah membawa anak bayinya naik jetski. Tidak tahukah bahaya yang mengancam bayi yang belum genap satu tahun tersebut?


Apa sebenarnya tujuan yang ingin ditunjukkan ke dunia maya mengunggah hal tersebut? Ingin mendapatkan ketenaran? Atau ingin mendapatkan cuan? Hal ini tentunya hanya pasangan muda inilah yang tahu.


Cara Mendidik Anak dalam Islam


Islam telah mengajarkan kepada kita bahwa saat dimulainya kehamilan maka dianjurkan untuk memperdengarkan ayat-ayat suci Al-Qur'an. Hal ini untuk merangsang si jabang bayi agar terbiasa mendengar hal-hal yang baik. Dengan sering diperdengarkan lantunan ayat-ayat suci semoga si jabang bayi akan menjadi anak yang cerdas dan saleh.


Bahkan ketika bayi baru dilahirkan pun maka ayahnya diminta untuk mengumandangkan azan di dekat telinga. Ini semua dilakukan demi mendapatkan generasi yang saleh. Ketika dia baru belajar berbicara pun diajarkan bacaan-bacaan Al-Qur'an. Mereka diperkenalkan dengan huruf Hijaiyah. Agar kelak  tumbuh menjadi anak yang telah terbiasa dengan hal-hal yang baik. 


Anak itu ibarat kertas putih yang masih bersih dan suci. Apapun yang diajarkan kedua orang tuanya akan terekam dalam memori ingatannya. Tergantung dari orang tua yang akan mendidiknya. Apakah mau dijadikan Majusi, Yahudi, Nasrani maupun Muslim. Semua ini pilihan dari didikan kedua orang tuanya. Orang tua menjadi sosok yang terpenting bagi anak-anaknya. Mereka berdua harus menjadi teladan yang baik bagi putra-putrinya. Karena segala tingkah laku orang tuanya akan menjadi hal yang mudah terekam dalam memorinya. Anak-anak akan mudah meniru kebiasaan kedua orang tuanya.  


Anak adalah Amanah


Apapun yang dilakukan oleh kedua orang tuanya, maka anak tersebut akan menerima dengan baik. Orang tua sebagai sosok yang terdekat bagi anak. Untuk itu harus menjadi teladan bagi anak-anaknya. Dalam masa golden age pada seorang anak sangatlah penting. Anak harus diberikan asupan gizi yang terbaik. Dididik dengan arahan-arahan yang terbaik. Sehingga anak akan tumbuh menjadi pribadi yang tangguh dan menjadi anak yang saleh.

  

Islam mengajarkan pendidikan untuk anak-anaknya sesuai dengan usianya. Masa balitanya diajarkan bagaimana dia berlatih untuk berbicara, meng-indra lingkungannya, berjalan dan bermain. Secara intensif diajarkan bagaimana cara beribadah kepada Allah.Swt.. Mereka pun dilatih untuk menjalankan shalat sehingga menjadi kebiasaan dalam diri anak. Maka setelah berusia 7 tahun sudah terlatih untuk mengerjakan shalat. Setelah berusia 10 tahun maka jika anak tidak menjalankan shalat dia boleh dipukul di tempat yang tidak menyakitkan. Sehingga anak sudah terbiasa shalat sebelum akil balig.  


Sungguh sangat berbeda mendidik anak untuk mencari kepopuleran dan cuan dengan mendidik anak menjadi generasi saleh. Anak generasi saleh sangatlah penting untuk menuju perubahan. Dia diarahkan untuk menjadi pemimpin yang taat.


Allah Swt. berfirman:

وَلْيَخْشَ الَّذِيْنَ لَوْ تَرَكُوْا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعٰفًا خَافُوْا عَلَيْهِمْۖ فَلْيَتَّقُوا اللّٰهَ وَلْيَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا


"Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar." (QS: An-Nisa: 9)

Wallahualam bissawab.