Keamanan Pangan Tidak Terjamin, Bukti Negara Lalai
Seribu Lebih Anak dan Remaja di Jakarta Terjangkit Penyakit Diabetes Melitus Akut
DM pada Anak dan Remaja sebagai Dampak Rusak dari Penerapan Sistem Kapitalisme Sekuler
Penulis : Siti Nurtinda Tasrif
(Aktivis Dakwah Kampus)
Siddiq-news.com | Manusia diciptakan memiliki khasiat yakni naluri dan kebutuhan jasmani. Dalam kebutuhan jasmani, maka kita mengenal segala aktivitas yang berkaitan dengan fisik dan kesehatan fisik itu sendiri. Seperti aktivitas makan, minum, bernafas, berpakaian dan sebagainya. Perkara bernafas, makan dan minum dapat berkaitan dengan hajat hidup masyarakat. Karena jika manusia tidak bernafas, makan dan minum maka dapat menyebabkan kematian.
Oleh sebab itu, penting untuk setiap manusia memenuhi kebutuhan jasmaninya. Terutama ketika ingin melakukan aktivitas yang maksimal haruslah kuat secara jasmani dan rohani. Terkhusus bagi anak-anak yang tumbuh kembangnya harus selalu dipantau. Terutama saat makan, minum dan bermain. Karena hal ini sangat mempengaruhi nasib anak-anak kedepannya. Sehingga orangtua harus selalu mengawasi pola makan si anak agar tidak terjadi hal-hal yang diinginkan, misalnya terjadi gangguan kesehatan kepada anak disebabkan penyakit yang kronis.
Sebagaimana yang penulis kutip dari Media investor[dot]id (06/02/2023) bahwasanya Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengungkapkan penyebab diabetes melitus pada anak-anak dan remaja datang dari perubahan gaya hidup. Saat ini, penyakit diabetes tipe 2 biasanya menyerang orang dengan umur 40 tahun ke atas. Sekarang, diabetes justru menyerang banyak remaja,” ujar Pimprim Basarah.
Kemudian, berdasarkan data sampai 2023, sebanyak kasus 1.645 anak mengidap diabetes melitus dalam kategori akut yang sebagian besar melanda anak di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Peningkatan jumlah penderita dipicu atas anak-anak tidak mau bergerak, tidak berolahraga, dan tidur kurang.
Hal ini memicu penyakit-penyakit yang generatif cepat berkembang. Selain itu dia mengatakan, anak-anak yang kelebihan berat badan mungkin memerlukan rencana makan berbeda guna membantu pengelolaan berat badan. Selalu berbicara dengan penyedia medis atau ahli diet terdaftar, jika muncul pertanyaan tentang makanan mana yang sesuai untuk anak penderita diabetes. Namun apakah hal ini dapat menyelesaikan masalah penyakit diabetes pada anak?
Fakta menunjukkan malah sebaliknya, meski orangtua sudah maksimal untuk menjamin kebutuhan anak. Pasalnya, itu tidak melihat apakah kebutuhan tersebut sudah baik atau belum. Itu karena masalah yang menjadi penyebabnya sangatlah banyak. Misalnya kemiskinan yang kerap kali menyerang masyarakat sehingga sangat sulit untuk memberikan pangan yang terbaik bagi anak. Di samping itu juga ada para pedagang, yang membeli bahan-bahan yang berkualitas murah untuk membuat sebuah makanan yang nantinya dikonsumsi oleh anak-anak juga. Hal ini tidak bisa tidak untuk dilakulan mengingat biaya sangat sulit sehingga menempuh jalan ini.
Di tempat lain juga, ada segelintir penguasa yang bahkan menggunakan bahan-bahan yang berbahaya dalam membuat sebuah masakan hanya untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Keserakahan yang mendarah daging dalam dirinya membuat para produsen ini membuat terobosan makanan yang bukan hanya merusak kesehatan tetapi juga bisa menyebabkan kematian. Jika hal seperti ini terus dibiarkan maka negara akan mengalami kekurangan populasi penduduk sehingga akan membuat kelemahan yang besar merasuk dalam tubuh negara.
Oleh sebab itu, negara memiliki peran utama dalam menjaga kestabilan kesehatan masyarakat. Dimulai dari keamanan pangan yang dikonsumsi oleh umat. Karena tidak hanya orangtua atau masyarakat yang memiliki peran dalam menjaga kesehatan umat, tetapi yang juga negara. Negara memiliki kekuasaan yang lebih mumpuni dalam mengendalikan dan mengontrol segala bentuk aktivitas yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan umat.
Ironisnya, hal ini perlu dikaji kembali mengingat negara saat ini menggunakan sistem buatan manusia yakni Kapitalisme. Dalam sistem ini yang dipertimbangkan adalah kepentingan individu yang memiliki lebih banyak modal. Sehingga individu lain yang tidak punya cukup modal dalam melindungi kesehatan pangan anak-anaknya tidak akan mendapatkan kemudahannya.
Oleh karena sistem inilah, setiap individu bahkan negara bisa menjadi egois dan serakah. Bahkan individualis, sehingga tidak heran segala sesuatu yang dilakukan haruslah melihat ada keuntungannya atau tidak. Maka menjadi sebuah hal yang lumrah jika melihat makanan-makanan yang disediakan tidak baik bahkan merusak kesehatan. Setiap pengusaha juga bisa saja membuat sebuah masakan yang berasal dari perkara yang haram. Semua hanya untuk mendapatkan keuntungan dunia semata.
Berbanding terbalik dengan sistem Islam. Dalam siatem Islam, negara wajib menyediakan pangan yang tidak hanya berkualitas tinggi tetapi yang lebih utama dipastikan halal dan tayyib. Sehingga setiap pangan yang ada harus diketahui kehalalannya dan baik untuk kesehatan. Kemudian setiap pedagang akan dipastikan menjual bahan-bahan yang berkualitas juga. Sehingga tidak terjadi hal-hal yang dapat merusak kesehatan orang lain.
Yang terpenting, sistem Islam terlebih dahulu meneguhkan keimanan dan ketakwaan setiap individu umat dalam negara Islam. Sehingga pemikiran dan sikapnya akan sesuai dengan hukum Islam pula. Sehingga tidak akan ada yang namanya manusia-manusia yang egois, serakah apalagi memanfaatkan segala hal hanya untuk mendapatkan dunia.
Di satu sisi, Islam juga tidak akan membiarkan segala bentuk kemaksiatan kepada Allah Swt.. Dan jika itu terjadi maka pelaku akan dihukum tegas menggunakan hukuman yang setimpal dengan perbuatan. Di samping akan memberikan efek jera, juga akan menggugurkan dosa.
Pengaturan yang sistematis dan tegas seperti ini hanya ada dalam sistem pemerintahan Islam. Sebuah negara yang mengikuti metode kenabian dan bukan negara yang menggunakan sistem buatan manusia yaitu Kapitalisme. Wallahu a'lam bi ash-shawwab.