Gaji Dipotong, Kesejahteraan Buruh Tidak Tercapai

Daftar Isi

 


Sistem Islam akan menyelesaikan permaslahan yang ada di dalam negeri dengan menghancurkan segala kebijakan yang menyengsarakan rakyat kemudian mengubahnya menjadi sistem yang menyejahterakan rakyat


Seperti memberikan kesejahteraan bagi para pekerja dan buruh, memberikan upah yang sesuai dengan jerih payahnya, membantu dalam hal yang merugikannya hingga para pekerja dan buruh dapat memenuhi setiap kebutuhan. Dan kemudian rakyat bisa fokus untuk semakin takwa dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta


Penulis Siti Nurtinda Tasrif

Aktivis Dakwah Kampus


Siddiq-news.com-Setiap individu memiliki kewajiban untuk memenuhi setiap kebutuhan yang ada baik untuk dirinya, maupun keluarganya. Kebutuhan ini tentu saja berkaitan dengan sandang, pangan dan papan. Memenuhi setiap kebutuhan tentu saja harus melalui kerja keras yang sangat panjang, membutuhkan pengorbanan yang sulit didukung dengan usaha yang menjatuhkan tetesan keringat.


Ironisnya, tidak semua orang bisa mendapatkan pekerjaan yang layak. Mengingat tingginya persyaratan yang dibutuhkan perusahaan kemudian berbanding terbalik dengan banyaknya masyarakat yang membutuhkan pekerjaan tetapi kualifikasinya tidak memenuhi keinginan setiap perusahaan. Akibatnya banyak sekali rakyat yang hanya berkerja serabutan. Tidak menentu pendapatan setiap harinya bahkan untuk memenuhi kebutuhan pokok lainnya saja sulit dengan pendapatan di bawah rata-rata.


Lebih parah lagi adalah, yang tidak memiliki pekerjaan. Rakyat yang pengangguran pada akhirnya hanya menjadi bahan untuk perhitungan data tapi minim solusi. Kemudian hanya menjadi bulan-bulanan masyarakat lain dan juga beban bagi keluarga. Pengangguran sendiri bukan hanya karena tidak memenuhi kualifikasi saja, tetapi bisa juga karena minimnya lapangan pekerjaan. Sehingga perusahaan yang membutuhkan pegawai yang sesuai dibidangnya tidak membutuhkan penambahan pegawai. Maka dengan ini semakin bertambahlah angka pengangguran.


Kadang kala, pengangguran bukan saja karena tidak ada pekerjaan tetapi ada yang memilih berhenti karena gaji tidak sesuai dengan kerja keras. Ada juga yang memilih untuk keluar karena barbagai hal lainnya. Namun, ketika beberapa masih memiliki pekerjaan dan sejauh dilakukan dengan sungguh-sungguh maka harapan untuk sejahtera akan dapat dicapai, kemudian dengan ini maka para pekerja mampu memenuhi sandang, pangan dan papan dalam kehidupannya.


Namun menjadi pegawai sebuah perusahaan tidak senyaman harapan, karena pemerintah baru-baru ini mengeluarkan sebuah perintah yang membawa badai bagi para pekerja khususnya pegawai kontrak, terlebih lagi para buruh. Sebagaimana yang penulis kutip dari Media bisnis_tempo[dot]co (20/03/2024) bahwasanya pemerintah mengeluarkan izin ke perusahaan memotong gaji itu terdapat dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 5 Tahun 2023 tentang Penyesuaian Waktu Kerja dan Pengupahan pada Perusahaan Industri Padat Karya Tertentu Berorientasi Ekspor yang Terdampak Perubahan Ekonomi Global. 


Pada Pasal 8 Ayat 1 disebutkan, perusahaan industri padat karya tertentu berorientasi ekspor yang terdampak perubahan ekonomi global dapat melakukan penyesuaian besaran upah pekerja/buruh dengan ketentuan upah yang dibayarkan kepada pekerja/buruh paling sedikit 75 persen dari upah yang biasa diterima. Dikeluarkannya pernyataan ini menuai kritikan, khususnya dari Presiden Partai Buruh Said Iqbal. Beliau mengatakan para buruh akan menggugat Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah terkait aturan terbarunya yang membolehkan pengusaha memangkas upah pekerja hingga 25 persen.  "Minggu depan (minggu ini) akan kami layangkan gugatan PTUN (Pengadilan Tata Usaha Negara)," kata Iqbal.


Meski ada kritikan di atas, tetapi berkaca dengan keputusan yang sebelum-sebelumnya, hal tersebut tidak kunjung membaik dan memberikan kesejahteraan bagi para buruh. Sungguh menyedihkan, umat seperti jatuh dan tertimpa tangga. Saking buruknya akibat yang akan ditanggung oleh rakyat terkhusus para pekerja dan buruh. Apalagi gaji yang didapatkan bahkan tidak cukup memenuhi semua kebutuhan apalagi dengan mengeluarkan keputusan untuk memotong gaji yang didapat tersebut.


Hal ini menambah bukti betapa buruknya pengelolaan negara. Negara saat ini menggunakan sistem Kapitalisme. Ideologi yang membuat peraturan dengan dasar manfaat semata. Jika di dalamnya ada manfaat maka peraturan akan dilegalisasikan. Tidak peduli, apakah umat setuju atau tidak. Juga tidak peduli apakah umat akan mendapatkan kemaslahatan atau tidak. Sehingga tidak heran jika keputusan yang dibuat pemerintah selama ini cenderung tidak adil. Pemerintah cenderung hanya mendukung para oligarki dan korporasi, sedangkan umat diabaikan dan dibiarkan hingga mati secara perlahan.


Oleh sebab itu, umat harus beranjak dari sistem buruk ini menuju sistem yang benar dan sempuran karena sesuai dengan fitrah manusia yaitu sistem Islam. Satu-satunya sistem yang menjadi ideologi yang memancarkan seluruh peraturan. Setiap peraturan yang berasal dari islam maka penerapannya akan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Kemudian sistem ini mengatur berbagai urusan baik itu di dalam negeri ataupun di luar negeri. 


Sistem Islam akan menyelesaikan permaslahan yang ada di dalam negeri dengan menghancurkan segala kebijakan yang menyengsarakan rakyat kemudian mengubahnya menjadi sistem yang menyejahterakan rakyat. Seperti memberikan kesejahteraan bagi para pekerja dan buruh, memberikan upah yang sesuai dengan jerih payahnya, membantu dalam hal yang merugikannya hingga para pekerja dan buruh dapat memenuhi setiap kebutuhan. Dan kemudian rakyat bisa fokus untuk semakin takwa dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.


Begitu juga dalam urusan luar negeri. Negara yang menggunakan sistem Islam tidak akan membiarkan satupun wilayah di luar negara Islam mengalami kekerasan apalagi dikriminalisasi di wilayahnya sendiri seperti di Palestina. Saudara-saudari sesama Muslim yang mengalami kebiadaban yang dilakukan oleh negara-negara penjajah, akan dibasmi. Jika memang tidak bisa melalui dakwah maka akan dikirimkan pasukan jihad. Namun pengiriman pasukan ini hanya bisa terlaksana dalam negara Khilafah Islamiyah saja. 


Mengingat ideologi Islam tidak akan bisa diterapkan dalam negara manapun di dunia ini kecuali dengan Khilafah Islamiyah saja. Karena kebaikan haruslah dijaga oleh kebaikan bukan malah sebaliknya. Dimana Sistem Islam berasal dari Allah Swt. berikut ajaran-ajaran Islam yang lainnya termasuk keberadaan Khilafah Islamiyah yang menjadi perisai bagi Islam sendiri. Untuk menjaga akidah sekaligus hukum syarak yang terpancar dari Islam. Wallahu a'lam bi ash-shawwab.