Jadikan Ramadan sebagai Momentum Perubahan

Daftar Isi

 


Secara pribadi, mari kita jadikan Ramadan tahun ini menjadi Ramadan yang lebih bermakna dibandingkan dengan tahun yang lalu. Secara keluarga dan masyarakat, mari jadikan Ramadan tahun ini menjadi momentum untuk memberikan manfaat bagi kehidupan keluarga maupun orang lain


Adapun dalam aspek negara, mari kita jadikan Ramadan ini sebagai momentum untuk mewujudkan perubahan kepada kehidupan yang lebih baik dengan berusaha sungguh-sungguh, berjuang demi tegaknya syariat Islam secara kafah dalam segala aspek kehidupan


Penulis Nafisusilmi Ibnu Anshori

Kontributor Media Siddiq-news


Siddiq-news.com-Alhamdulillah, saat ini kita telah memasuki bulan suci Ramadan. Bulan yang penuh dengan hikmah dan barakah. Di antara hikmah bulan Ramadan itu sendiri adalah sebagai momentum perubahan. Betapa tidak, Ramadan mampu mengubah persepsi dan perilaku seorang Muslim sedemikian rupa. Orang fasik menjadi malu menampakkan kemaksiatannya. Orang munafik merasa enggan mempertontonkan kemunafikannya. Orang zalim pun mengurangi intensitas kezalimannya. Sebaliknya, orang saleh makin bersemangat menambah amal salehnya daripada bulan-bulan lainnya. Masyaallah, kehidupan Ramadan kehidupan yang penuh keamanan dan kenyamanan.


Ramadan juga mampu mengubah suasana lingkungan yang tidak Islami menjadi Islami. Bisa kita lihat, mesjid, mushala, majelis taklim, forum-forum kajian keislaman, dan sejenisnya penuh sesak dipadati oleh kaum Muslim. Lantunan ayat suci Al-Qur'an lebih sering terdengar, melenyapkan suara-suara setan yang berbentuk gunjingan, celaan, hasad, fitnah, dan lain-lain. Busana Muslimah menjadi pemandangan sehari-hari yang lumrah, menggantikan jeans ketat atau rok mini. Media massa elektronik maupun media sosial pun tidak ketinggalan, terutama televisi menayangkan acara-acara yang bernuansa Islami di tengah Bulan Ramadan, mengurangi tayangan-tayangan yang menjurus pada pornografi dan kekerasan. Begitulah suasana bulan Ramadan di negeri-negeri Muslim yang penuh dengan keindahan.


Bulan Ramadan pun bagaikan telaga di tengah gurun pasir yang sangat panas, tempat para musafir melepaskan penat dan dahaganya. Bulan Ramadan mampu menciptakan atmosfir keimanan, suasana kebaikan, dan perasaan yang peka terhadap ajaran-ajaran Islam. Pada bulan ini kaum Muslim mampu bersatu, serentak menunaikan perintah Allah yang berkaitan dengan ibadah saum. Saum dan berbuka (Id) pada hari yang sama. Mampu menahan diri untuk tidak makan dan minum seharian selama satu bulan penuh, bisa mengendalikan hawa nafsu, sanggup menjalankan ibadah-ibadah nafilah dalam rangka bertaqarrub kepada Allah Swt., serta bersedia berkorban lebih besar terhadap harta bendanya. 


Inilah sedikit gambaran kehidupan Islam tatkala umat Islam mampu mewujudkan penerapan salah satu syariat Islam yakni puasa di bulan Ramadan. Bagi siapapun yang merasakan kebaikan, kenyamanan, dan keindahan dari bulan Ramadan, maka mereka pasti akan merasakan kerinduan sepanjang hidupnya. Lantas, bagaimana jika syariat Islam yang memiliki aturan bagi seluruh aspek kehidupan diamalkan? Bagaimana jika syariat Islam tidak hanya dalam aspek ibadah dan akhlak saja yang diterapkan dalam kehidupan ini? Tetapi juga dalam aspek muamalah, ekonomi, politik, pendidikan dan pemerintahan. Niscaya keindahan kehidupan Islam tidak hanya dapat dirasakan di bulan Ramadan saja. Akan tetapi, kemaslahatan, kemakmuran dan kesejahteraan akan dirasakan sepanjang kehidupan oleh seluruh umat manusia. 


Fakta ini telah terbukti dalam sejarah, betapa Islam mampu menaungi peradaban dunia dengan penuh keberkahan, kemakmuran dan kesejahteraan selama lebih dari 13 abad lamanya. Persatuan umat seluruh dunia dalam sebuah negara yang dipimpin oleh seorang Khalifah, telah nyata mampu menerapkan syariat Islam sebagai sebuah kewajiban, perlindungan harta maupun jiwa kepada seluruh warganya baik Muslim maupun non-Muslim, pembangunan yang merata di seluruh daerah, dan lain-lain.


Oleh karenanya, mari kita jadikan Bulan Ramadan ini sebagai momentum untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik dalam segala aspek kehidupan, baik pribadi, keluarga, masyarakat maupun negara.


Secara pribadi, mari kita jadikan Ramadan tahun ini menjadi Ramadan yang lebih bermakna dibandingkan dengan tahun yang lalu. Mari kita perbanyak amalan kita baik yang wajib maupun sunah. Bagi yang merasa masih berkubang dengan dosa dan maksiat, semoga di bulan Ramadan ini Allah Swt. membukakan rahmat dan ampunan-Nya. Bagi kaum Muslimah yang belum menutup aurat, jadikan ramadan ini sebagai tekad untuk merubah diri dengan busana Muslimah. 


Sungguh tidak ada yang bisa mengubah kondisi kita dan umat ini kecuali diri kita sendiri. Ingat firman Allah Swt. dalam Al-Qur'an surah Ar-Rad ayat 11, "Sesungguhnya Allah Swt. tidak akan mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri."


Ingatlah tidak ada yang dapat memberikan jaminan umur hidup kita di dunia ini sekehendak kita, maut dapat menjemput kapan dan dimana saja, kita tidak akan pernah bisa menyangka jika saja Ramadan ini adalah Ramadan terakhir bagi kehidupan kita. Semoga kita dapat menemui Allah Swt. dalam keadaan husnul khatimah. Amiin Ya Rabbal Aalamiin.


Secara keluarga dan masyarakat, mari jadikan Ramadan tahun ini menjadi momentum untuk memberikan manfaat bagi kehidupan keluarga maupun orang lain. Rasulullah saw. bersabda, 

"Khoirunnas anfauhum linnas" yang artinya, "Sebaik-baik manusia adalah yang bisa memberikan manfaat bagi yang lain" (HR. Ahmad).

 

Mari jadikan keluarga kita sebagai keluarga Muslim yang dipenuhi kasih saying, sakinah ma waddah wa rahmah dengan saling memberi nasihat dan tolong menolong terhadap sesama. Saling beramar makruf nahi mungkar tatkala melihat keluarga maupun tetangga dalam maksiat, sebagai wujud cinta terhadap mereka. Semoga Allah Swt. senantiasa membimbing langkah kaki kita untuk istikamah mengamalkan risalah-Nya. 


Sementara dalam aspek negara, mari kita jadikan Ramadan ini sebagai momentum untuk mewujudkan perubahan kepada kehidupan yang lebih baik dengan mengharap keberkahan Allah Swt. semata, kemakmuran, kedamaian dan kesejahteraan. Yakni dengan berusaha sungguh-sungguh, berjuang demi tegaknya syariat Islam secara kafah dalam segala aspek kehidupan. Sungguh hanya dengan syariat Islam sajalah keindahan kehidupan Islam sebar rahmatan lil alamin dapat terwujud. Allah Swt. berfirman dalam surah Al-A'raf ayat 96,


"Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya."