KALA PALESTINA TERANCAM, KAUM MUSLIM HANYA MENGECAM

Daftar Isi


Sungguh ironis, masyarakat Palestina mati-matian untuk menjaga tanah suci yang diberkahi itu. Namun kaum muslim di belahan dunia lainnya sama sekali tidak memiliki rasa yang sama


Padahal negeri ini adalah milik seluruh kaum muslim, bukan hanya milik warga Palestina. Hal ini karena negara-negara muslim kini terikat oleh kesepakatan dengan adidaya Amerika yang telah memberikan bantuan yang besar kepada Israel untuk menghancurkan Palestina. Juga karena ada sekat nasionalisme, negara-negara muslim kini hanya disibukkan oleh urusan warganya saja, tapi tidak merasa berkepentingan mengurusi warga negara lain


Penulis Siti Nurtinda Tasrif

Aktivis Dakwah Kampus


Siddiq-news.com-Palestina merupakan salah satu negeri muslim, juga negeri yang mulia. Karena di sana terdapat sejarah Islam dan merupakan wilayah milik umat muslim di seluruh dunia. Lalu mengapa wilayah ini diperebutkan untuk dikuasai lahannya? Sedangkan wilayah ini merupakan haknya kaum muslimin. Tidak hanya warga Palestina tapi kaum muslimin di seluruh dunia.


Palestina sudah merasakan gempuran senjata oleh Israel selama puluhan tahun lamanya. Namun ironisnya, kaum muslimin hanya bisa mengecam kekejian tersebut. Bahkan yang paling buruk adalah sebagian negara yang memiliki kekuatan militer malah membantu kebengisan yang terjadi di Palestina. Negara tersebut membantu Israel mulai dari menyediakan bom, senjata tempur hingga dana yang banyak untuk misi penaklukan Palestina. Dengan melihat fakta ini, seharusnya umat segera sadar bahwa penjajahan yang dilakukan oleh barat masih terjadi dan akan terus dilakukan hingga seluruh wilayah kaum muslimin lenyap.

Di samping itu, negeri-negeri muslim lainnya hanya bisa mengecam tanpa tindakan sama sekali. Hanya bisa membantu memberikan sedikit bantuan finansial tapi tidak ikut membantu melakukan perlawanan terhadap Israel. Padahal yang sangat dibutuhkan adalah bantuan perlawanan agar rakyat Palestina tidak terus menerus mengalami kemalangan ini. Agar tidak ada lagi korban yang meninggal dan tumpah darahnya ke tanah. Serangan yang dilakukan tentara Israel sungguh kejam karena tidak hanya dilakukan terhadap orang dewasa namun juga bayi hingga remaja. 


Perang ini terjadi selama bertahun-tahun hingga bulan Februari kemarin, kaum muslimin di Palestina kembali menjadi korban kebengisan Israel. Sebagaimana yang penulis kutip dari Media matamatanews[dot]com (07/02/2023) bahwasanya, Israel mengatakan pasukannya mengalahkan lima orang Palestina yang  diduga bersenjata dalam sebuah penggerebekan di Tepi Barat yang diduduki, setelah pencarian selama berhari-hari terhadap para tersangka di dekat Jericho. Seperti dilansir Dhaka Tribune dari kantor berita Prancis, AFP , kelompok Islamis Hamas mengonfirmasi bahwa para pejuangnya termasuk di antara yang tewas, dan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kelompok yang berbasis di Gaza sedang berduka atas kematian anggota sayap militernya yang tewas "dalam pertempuran bersenjata dengan penjajah zionis".


Sungguh ironis, masyarakat Palestina mati-matian untuk menjaga tanah suci yang diberkahi itu, namun kaum muslim di belahan dunia lainnya sama sekali tidak memiliki rasa yang sama. Padahal negeri ini adalah milik seluruh kaum muslim, bukan hanya milik warga Palestina. Hal ini tentu saja tidak mengherankan mengingat negara-negara muslim saat ini terikat oleh kesepakatan dengan negara adidaya yakni Amerika. Negara yang menjadi ketua PBB ini memberikan bantuan yang besar kepada zionis Israel untuk menghancurkan Palestina. Maka tentu saja negara-negara di bawah kuasanya akan takut ketika ingin membantu Palestina. Terlebih lagi umat muslim saat ini dipisahkan melalui nasionalisme. Sehingga tidak heran jika masing-masing negara muslim saat ini hanya disibukkan oleh urusan warganya saja, namun tidak berkepentingan untuk mengurusi warga negara lain. Kemudian merasa cukup dengan hanya sekedar mengecam Israel atas perbuatan kejinya.


Lebih parah lagi, negara-negara saat ini hanya berusaha mencari kekuatan dan kekuasaan sebesar-besarnya agar bisa dikatakan negara yang kuat dan tidak mudah untuk dijajah. Di samping itu, dengan mengagungkan nasionalisme membuat negara yang lain tidak merasa memiliki tanggung jawab untuk membantu sesama bahkan cenderung individualis dan abai terhadap musibah yang dihadapi Palestina.


Kemudian Israel tidak akan pernah berhenti untuk melakukan penyerangan atas Palestina hingga ia benar-benar dapat menguasainya seluruhnya. Hal itu dilakukan dengan rasa percaya diri yang tinggi karena adanya dukungan dari negara adidaya. Maka jelaslah sampai sini bahwa keberadaan PBB hanya untuk memuluskan jalan Israel saja namun tidak bisa membantu Palestina. Karena PBB merupakan pion untuk menjajah negeri-negeri muslim di belahan dunia. Hari ini baru Palestina, mungkin suatu saat nanti bisa saja negeri-negeri muslim yang lain. Maka semua kaum muslim haruslah sadar betapa buruknya negara adidaya saat ini menjajah setiap wilayah yang diinginkannya.


Semua ini terjadi akibat diterapkannya sistem kapitalisme, sistem yang berasaskan sekularisme yakni pemisahan agama dari kehidupan. Sistem ini bertujuan untuk mendapatkan manfaat sebanyak-banyaknya, bahkan jika nyawa yang harus dikorbankan, maka hal tersebut bisa dilakukan. Maka tidak heran jika penguasaan wilayah oleh barat terus-menerus dilakukan karena menginginkan manfaat yang lebih banyak tidak peduli berapa pun jiwa yang ditumbalkan. Di samping itu kapitalisme membuat seluruh kaum muslimin lalai terhadap tugasnya untuk menjaga seluruh hak dan kewajiban muslim yang lainnya. Karena tugas kaum muslim untuk melindungi harta serta hajat hidup muslim lainnya.


Oleh sebab itu, untuk dapat memberikan perlindungan kepada kaum muslim di berbagai belahan dunia haruslah hadir ditengah-tengah masyarakat sebuah institusi yang adil dengan pemimpin yang amanah akan lahir dalam sistem pemerintahan Islam. Sebuah sistem pemerintahan yang menggunakan Islam sebagai ideologi dan hukum Syara' sebagai hukum-hukum dalam negaranya. Maka seluruh kaum muslim akan aman, damai dan terlindungi hajat hidupnya. Sebagaimana pada masa Khalifah Al-Mu'tashim, pernah terjadi pelecehan yang dilakukan oleh tentara romawi terhadap seorang perempuan di Ammuriah. Kemudian Khalifah mengirimkan pasukannya untuk menghantam seorang tentara kafir yang melecehkan perempuan tersebut. Apalagi jika melihat kekejaman yang dilakukan oleh Israel maka Khalifah akan mengusir mereka hingga tidak tersisa satu orang pun di tanah suci Palestina.


Sungguh luar biasa ketegasan pemimpin dalam sistem Islam dalam melindungi rakyatnya. Maka kita wajib untuk berupaya menegakkannya kembali agar umat dapat merasakan kemaslahatan yang seharusnya sejak lama mereka dapatkan. Karena Islam adalah rahmatan lil alamin maka bukan hanya kaum muslim yang merasakan rahmatnya tapi juga seluruh umat manusia. Namun perlu disadari kembali, rahmat tersebut hanya akan hadir ditengah-tengah umat apabila pemerintahan Islam ini tegak kembali untuk menerapkan hukum Islam dan kedaulatan ditangan Allah Swt.. Wallahu a'lam bi ash-shawwab.