Kekerasan di Kalangan Generasi Muda Kapan akan Berhenti?

Daftar Isi

 


Kekerasan yang terjadi di kalangan pelajar dan mahasiswa menandakan bahwa telah gagalnya sistem pendidikan di era kapitalisme sekularisme.


Dalam Islam pendidikan dilandaskan atas dasar akidah Islam. Sehingga pikir dan pola tingkah laku mereka selalu berlandaskan aturan Allah.


Oleh Dewi Kusuma

(Pemerhati Umat)


Siddiq-news.com--Berita menghebohkan kembali menggugah warga net. Kali ini dilakukan oleh anak pejabat negeri. Miris! Kasus ini semestinya tidak perlu terjadi.


Mereka para pejabat dan keluarganya semestinya sebagai sosok yang harus memberikan contoh yang terbaik untuk seluruh masyarakat. Alih-alih memberikan suri tauladan, yang ada justru mereka yang memberikan contoh tidak etis.


Dikutip dari

Jakarta, CNN Indonesia (25/2/2023), sangat mengherankan, anak pejabat pajak Mario Dandy Satriyo,  menganiaya putra petinggi GP Ansor Jonathan Latumahina, David, memasuki babak baru. Tentu hal ini membuat deret penganiayaan semakin runyam. Penganiayaan oleh Mario ini terjadi di sebuah perumahan di Pesanggarahan, Jakarta Selatan, Senin (20/2) sekitar pukul 20.30 WIB.


Dikutip dari jurnalpolri (22/02/2023) Purwakarta. Seperti yang disampaikan oleh Sulaeman, terdapat lima pemuda yang berstatus pelajar SMK, mengadakan percobaan tindak kekerasan. Kelimanya telah diamankan boleh pihak polisi, saat ditemui di Mapolsek Pasawahan, Pada Rabu, 22 Februari 2023.


Tindakan yang dilakukan anak pejabat negeri ini dan kalangan pelajar ini sungguh memperparah deret panjang kasus kekerasan. Hal ini sangat disayangkan karena kasus kekerasan selain dilakukan oleh anak pejabat, juga melanda kawula muda. Kesibukan para orang tua membuat anak-anaknya lepas dari pengawasan sehingga abai terhadap karakter dan tingkah laku anak.


Seorang anak tidak selayaknya dididik dengan bergelimang harta. Fasilitas ini justru banyak merusak generasi. Mereka bangga dengan limpahan harta yang dimiliki. Mereka mempertontonkan kemewahan harta. Sementara rakyat bersusah payah hanya untuk mempertahankan hidup. 


Tindakan ini tentu sangatlah tercela. Tak layak dipertontonkan oleh publik figur. Seharusnya mereka menjadi contoh dan panutan bagi masyarakat. Sungguh sangat miris kekerasan dan unggahan kemewahan ini justru dilakukan oleh pejabat dan juga anak pejabat.


Sementara gaji yang mereka dapatkan justru dari rakyat. Terbukti sistem kapitalisme sekularisme telah gagal mencetak generasi penerus.


Kekerasan yang terjadi di kalangan pelajar dan mahasiswa menandakan bahwa telah gagalnya sistem pendidikan di era kapitalisme sekularisme. Semua ini akibat dijauhkannya agama dalam menjalani kehidupan. Generasi muda yang seharusnya menjadi harapan bangsa telah gagal dalam bersikap dan bertingkah laku. Mereka melupakan adanya aturan Allah yang semestinya ditaati setiap saat. Negara pun telah abai dalam menjaga aset generasi yang seharusnya dijaga agar menjadi generasi penerus yang terbaik.


Dalam Islam pendidikan dilandaskan atas dasar akidah Islam. Sehingga pikir dan pola tingkah laku mereka selalu berlandaskan aturan Allah. Allah telah menjadikan Islam sebagai agama yang paripurna. Agama yang terakhir sebagai penyempurna agama-agama yang lain. 


Dalam aturan ini Allah telah mengatur seluruh kehidupan secara rinci dan teliti. Semua telah sesuai dengan kondisi seluruh umat. Seluruh problematika kehidupan teratasi dengan baik dan sempurna. Didalamnya diatur sesuai dengan kebutuhan manusia.


Tak perlu diragukan lagi karena Allah adalah Zat Yang Maha Agung. Yang berkuasa atas seluruh kerajaan bumi dan langit. Sehingga tak satupun manusia yang dizalimi. Jika mereka tunduk dan taat maka mereka akan selamat dan berbahagia di akhirat. Namun jika mereka menentang syariat Islam sesungguhnya dia telah berbuat zalim untuk dirinya sendiri.


Terbukti dengan aturan Islam yang dijalankan oleh Rasulullah saw. mampu menguasai 2/3 dunia. Dan Islam mengalami puncak kejayaan. Seluruh umat diperlakukan secara adil baik muslim maupun non muslim. Mengapa mesti ragu dengan sistem yang datangnya dari Allah ini?


"Sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim kepada manusia sedikitpun, akan tetapi manusialah yang berbuat zalim kepada diri mereka sendiri." (TQS. Yunus: 44)


"...Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu. Oleh sebab itu, janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu. (TQS. Al-Ma'idah: 3)

Wallahualam bissawab.