Remaja Dalam Pusaran Kriminalitas
Remaja dalam asuhan sekularisme saat ini merasa bebas melakukan apa saja. Tanpa memikirkan konsekuensi akhirat.
Islam juga memandang remaja jika sudah baligh maka bukan lagi anak-anak. Maka ketika remaja tersebut melanggar hukum syara maka akan dikenakan sanksi sesuai yang sudah ditentukan syara.
Oleh Siti Rohmah, S.Ak
(Pegiat Literasi)
Siddiq-news.com--Semakin hari semakin bertambah kekhawatiran kita melihat gelagat generasi muda Indonesia saat ini. Makin jelas potret buram yang dihasilkan penerus bangsa,dengan makin banyaknya kasus kriminal pelajar/siswa.
Dilansir dari detikJabar,(24/03/2023) kasus pembacokan di Sukabumi,Jawa barat yang dilakukan tiga ABG yang menjadi viral karena ditayangkan secara live via Instagram, beberapa pelakunya berstatus sebagai anak berkonflik hukum (ABH).
Bukan sekali ini saja kasus serupa terjadi, tapi sering kita jumpai anak remaja yang ingin menunjukkan eksistensi diri dengan berbuat di luar nalar, atau melakukan kriminalitas padahal masalah sepele (diejek ) misalnya. Mengapa remaja sekarang banyak yang tersulut emosi?mengapa remaja saat ini bisa sebrutal ini?
Jika merujuk pada remaja, banyak pemahaman yang diperoleh dari lingkungan keluarga terutama karena sebagai pembentuk awal karakternya. Meskipun begitu, banyak juga yang merujuk pada sistem pendidikan yang sedang diampu. Karena remaja tersebut belajar berdasarkan apa yang mereka dapatkan disekolah.
Akan tetapi perlu diketahui bahwa masa remaja merupakan masa di mana manusia berada pada titik produktivitas yang tinggi. Semangat mereka membara dengan dukungan fisik yang kuat. Begitu juga dengan kreativitas yang selalu membuat kagum masyarakat. Namun sayangnya, potensi tersebut dibajak oleh berbagai problem.
Teknologi digital sangat mudah diakses oleh generasi muda saat ini. Seperti dua sisi mata uang, terdapat manfaat tapi juga banyak jebakan. Belum lagi dunia kaya yang menawarkan berbagai kemudahan,tm tidak sedikit malah menjebak pemuda dalam berbagai masalah. Game maupun film yang mudah membuat remaja meniru visualisasi tersebut. Seolah sudah terprogram pikiran, sikap dan perilaku mereka untuk mempraktekkan di dunia nyata. Maka ketika emosi tersulut, kekerasan dan kriminalitas yang menjadi penyelesaiannya.
Begitulah remaja buah dari sistem sekuler. Saat ini remaja disibukan dengan fun, food, fashion dan film. Jadi para remaja tanpa pemahaman tentang kehidupan yang benar. Tidak tahu dari mana ia berasal, untuk apa dia diciptakan, dan hendak kemana ia setelah kehidupan dunia.
Hal ini pula yang akan mengontrol segala perilaku remaja sehingga tidak asal berpatokan pada kesenangan semata. Oleh karena itu sangat penting apa yang menjadi landasan berpikir remaja saat ini. Sayangnya remaja dalam asuhan sekularisme saat ini merasa bebas melakukan apa saja. Tanpa memikirkan konsekuensi akhirat.
Belum lagi masalah yang sekarang masif diperbincangkan masyarakat soal hukuman remaja. Pada sistem ini remaja dianggap anak-anak sehingga tidak bisa dijatuhi hukuman seperti orang dewasa, jadi sekarang makin berani aksi mereka dengan melakukan tindak kriminal melebihi gembong mafia.
Dalam Islam, landasan berpikir sangat penting bagi setiap masyarakat. Pola pikir dan pola sikap islami yang akan menjadikan kepribadian Islam. Oleh karena itu penting bagi orang tua menanamkan pemahaman tersebut kepada setiap anak. Pemerintah akan membantu pada lembaga pendidikan misalnya. Semaksimal mungkin agar para remaja menjadi masyarakat yang islami.
Dengan pemahaman yang benar, pola pikir dan pola sikap yang benar maka akan menghasilkan kepribadian yang benar pula. Maka ketika suatu remaja akan bertindak ia akan berfikir bukan hanya akan berdampak pada kehidupan dunia saja tapi lebih jauh ke akhirat.
Islam juga memandang remaja jika sudah baligh maka bukan lagi anak-anak. Remaja tersebut sudah dikenakan hukum syara. Maka ketika remaja tersebut melanggar hukum syara maka akan dikenakan sanksi sesuai yang sudah ditentukan syara.
Negara menjalankan hukum dengan tegas, sehingga menghasilkan efek jera bagi pelaku kriminal.
Maka hanya dengan sistem Islam lah masalah problem remaja bisa teratasi.
Walllahu a'lam bishawab