Stunting pada Anak, Bukti Abai pada Kesehatan Rakyat

Daftar Isi


Semua yang terjadi sesuai dengan peraturan yang lahir dari sistem Kapitalisme


Kapitalisme adalah sebuah sistem yang menetapkan peraturannya berdasarkan kepentingan semata, juga bertujuan untuk memenuhi kepentingan individu semata, yakni para korporat


Penulis Siti Nurtinda Tasrif

Aktivis Dakwah Kampus


Siddiq-news.com-Dalam setiap negara, rakyat merupakan komponen terpenting. Tanpa adanya penduduk maka tidak akan ada negara dan begitu pun sebaliknya. Untuk bisa dikatakan sebagai negara yang makmur juga maju maka bisa dilihat dari kehidupan rakyatnya. Jika rakyat masih banyak yang memiliki ekonomi sulit berarti negara tersebut belum bisa dikatakan sebagai negara yang maju.


Mengingat, saat ini konflik yang terjadi sangat banyak. Bahkan satu kali kedipan mata saja, berita dengan banyaknya persoalan bisa ribuan jumlahnya dari seluruh wilayah bagian Indonesia. Sungguh maraknya masalah yang terjadi, membuat setiap orang mengalami keresahan dan harus bersusah payah untuk bisa menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada.


Di satu sisi, sejauh apapun setiap umat bersatu memberantas persoalan yang ada tetap tidak akan ada habisnya jika negara tidak ikut turun tangan. Namun lagi-lagi umat hanya bisa menelan pil pahit, karena negara seakan menutup mata dari permasalahan yang diderita umat. Bahkan di kala mereka hampir meregang nyawa sekalipun. Dan tanpa merasa bersalah para pejabat terus melakukan korupsi dan membiarkan keluarganya berpose ria dengan kemewahan yang didapatkan dengan cara yang ilegal (haram).


Apalagi jika menyangkut generasi. Negara terasa semakin jauh saja dari pandangan umat. Kemudian tanpa rasa malu dengan menunjukkan harta yang dimilikinya di depan rakyat yang tengah mengalami kesulitan dan kemelaratan yang mempengaruhi kondisi anaknya bahkan sampai mengalami stunting (kekurangan gizi).


Bahkan di beberapa wilayah cukup signifikan terhadap keluarga yang mengalami kekurangan gizi tersebut. Sebagaimana yang penulis kutip dari media resmi Kemenkopmk (07/03/2023) bahwasanya berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, angka stunting di Kaltara 22,1 persen. Angka tersebut mengalami penurunan yang cukup signifikan (5,4 persen) dari sebelumnya pada tahun 2021 sebesar 27,5 persen. Di samping itu, dari angka nasional stunting 2022 menurut SSGI sebesar 21,6 persen, turun dari tahun 2021 sebesar 24,4 persen. 


Angka stunting sendiri kerap kali naik turun, tetapi tetap tidak akan merubah keadaan bahwa stunting tidak akan selesai. Mengingat banyaknya masalah yang ada selalu saja berakhir tanpa penyelesaian.


Sungguh sangat ironis yang terjadi di dalam negeri. Setiap masalah yang ada, negara seakan menutup mata dan menganggap semua akan baik-baik saja padahal malah lebih parah.


Pengabaian yang dilakukan oleh negara sungguh membuktikan betapa negara yang individualis. Bagaimana tidak, negara hanya memberikan kemaslahatan untuk individu saja, kemudian menyamaratan bahwa semua rakyat sudah merasakan kemaslahatannya. Padahal dengan berpikiran sempit seperti ini, menunjukkan ketidakpastian penerapan hukum untuk umat.


Semua yang terjadi sesuai dengan peraturan yang lahir dari sistem Kapitalisme, sebuah sistem yang menetapkan peraturannya berdasarkan kepentingan semata, juga bertujuan untuk memenuhi kepentingan individu. Sehingga berbagai kriminalitas yang terjadi dan disebabkan oleh para pejabat justru mereka sendiri kebal terhadap hukum sehingga umat tidak dapat melakukan apapun untuk mengatasinya.


Kapitalisme melahirkan, para pejabat yang gila akan tahta dan rakus akan harta. Kemudian menjadi sosok yang gelap mata dan anti terhadap belas kasih terhadap umat. Jikalau ingin membantu maka terjadi di kala ada kepentingan saja, sedangkan di luar dari kepentingan maka tidak akan ada pemberian bantuan untuk rakyat. Bahkan jika pun untuk menyelesaikan stunting sekalipun.


Kapitalisme juga menganggap bahwa setiap individu adalah penghasil materi. Maka setiap orang berusaha ditanamkan pemikiran yang membuat mereka hanya berpikir bahwa kebahagiaan adalah mendapatkan materi sebanyak-banyaknya sehingga umat saat ini cenderung menanggapi kehidupan yang ternyata semu saja. Tanpa adanya kejelasan yang pasti mengenai arah kehidupan umat.


Sungguh miris, hingga saat ini masih banyak sekali umat yang tidak sadar bahwa mereka hanya dijadikan sebagai ATM pencetak uang oleh negara. Bahkan hal tersebut terlihat tatkala negara tidak serius dalam menangani stunting pada anak. Anak semakin menderita akibat dari hal tersebut. Sedang negara tidak mampu untuk menyelesaikan masalahanya. Saking negara melihat tidak ada manfaatnya untuk menyelesaikan hal tersebut, mengingat tidak ada yang namanya keuntungan jika mengatasi masalah tersebut.


Coba lihat masalah mengenai para pekerja yang di-PHK, bagi perusahaan sampai dibantu dengan dikeluarkannya undang-undang untuk memotong gaji para buruh, itu semua untuk kepentingan. Negara sangat bersungguh-sungguh dalam membantu para korporasi dan di balik itu semua, mereka menikmati hasil yang luar biasa banyak.


Maka jelaslah, negara yang menggunakan kapitalisme hanya melihat keuntungan dari segala sisi. Tidak ada yang namanya yang halal dan haram, semua hanya mengenai untung dan rugi saja.


Berbeda dengan sistem Islam. Islam merupakan sistem yang diturunkan oleh Allah Swt. untuk memberikan kemaslahatan bagi umat. Termasuk dalam menyelesaikan stunting. Stunting sendiri disebabkan karena beberapa faktor, salah satunya, ketika keluarga kesulitan dalam hal ekonomi maka akan kesulitan pula untuk memenuhi kebutuhan yang baik lagi halal. Dalam artian jika setiap kepala keluarga tidak memiliki penghasilan maka dapat dipastikan setiap anak tidak akan terpenuhi gizinya.


Tatkala anak tidak terpenuhi gizinya maka tumbuh kembangnya tidak akan baik, bahkan menimbulkan gejala yang semakin komplit. Maka pada dasarnya setiap individu membutuhkan pemenuhan kebutuhan jasmani, termasuk mengonsumsi makanan yang sehat. Namun ironis, dunia tanpa Islam adalah semua serba berbayar dan harus bekerja keras dulu. Tanpa hal itu maka jangan harap kebutuhan dapat terpenuhi.


Maka jelaslah, bahwa Islam hadir di tengah-tengah umat untuk menyelesaikan persoalannya secara totalitas dan dari akar-akarnya. Baik itu pengangguran, stunting, kriminalitas dan berbagai persoalan lainnya akan dapat diatasi dengan adil seadil-adilnya. Di samping itu bahwa Islam wajib untuk diterapkan di muka bumi dalam bingkai Khilafah Islam.


Khilafah Islamiyah merupakan negara yang menggunakan sistem Islam. Islam yang dijadikan sumber peraturan yang berdasarkan pada wahyu Allah Swt. sehingga segala yang terpancar dari Islam akan memberikan kemaslahatan bagi umat sekaligus rahmat bagi seluruh alam. Wallahu a'lam bi ash-shawwab.