Gelombang Panas Ekstrem Butuh Solusi Global

Daftar Isi


Dengan kepemimpinannya negara yang menerapkan sistem Islam akan mampu menyelamatkan dunia


Dalam sistem Islam hutan dan sumber-sumber matahari air secara umum seperti sungai, danau, dan laut, melekat harta milik umum


Oleh  Aqila Farisha

(Pegiat Literasi) 


Siddiq-news.com - Heatwave atau gelombang panas belakangan ini melanda sejumlah negara di dunia, termasuk kawasan Asia. Beberapa mengalami suhu hingga lebih dari 40 derajat celsius. Hal ini menyebabkan beberapa masalah mulai bermunculan. 



Dilansir dari CNNIndonesia (27/4/20223), daftar negara yang terpapar panas ekstrim diantaranya Cina, jepang, Korea, Thailand, Myanmar, Bangladesh, India, Afganistan hingga Nikaragua. 


Meski gelombang panas ekstrim dianggap tidak terjadi di Indonesia, namun perubahan suhu sudah dirasakan dan memberikan dampak bagi sebagian besar masyarakat. Beberapa wilayah di Indonesia sudah mengalami kenaikan suhu udara. Masyarakat juga banyak yang mengeluhkan hal tersebut. Bahkan, ada pernyataan jika bulan ini sudah memasuki musim kemarau yang dipengaruhi fenomena El-Nino, yaitu kemarau panjang yang tidak seperti biasanya. 


Deputi bidang Klimatologi BMKG, Dodo Gunawan, mengatakan bahwa saat ini gelombang panas yang terjadi di beberapa negara, merupakan dampak langsung dari pemanasan global dan perubahan iklim yang terjadi. 


Oleh karenanya kita tidak boleh bersikap acuh dengan kondisi yang ada, karena kondisi saat ini dipengaruhi oleh efek pemanasan global yang disebabkan oleh berbagai aktivitas yang dilakukan di seluruh belahan dunia. Misalnya, aktivitas pembakaran material tambang (industri), yang menyumbang bertambahnya kadar CO2 di udara, yang menimbulkan efek rumah kaca dan merusak lapisan ozon.  Tidak hanya itu, alih fungsi lahan untuk, pemukiman, pertambangan, dan pertanian juga menyebabkan emisi, karena ketika pohon ditebang, menyebabkan kadar CO2 yang harusnya disimpan menguap ke udara. 


Seluruh di negara di dunia memberikan sumbangsih bagi kondisi saat ini. Inilah dampak nyata dari kerakusan kapitalisme yang hanya memikirkan keuntungan pribadi tanpa memikirkan akibatnya. Demi kesejahteraan, mereka melakukan penambangan, pembabatan hutan besar-besaran, mengubah lahan gambut menjadi lahan lainnya, dan lain-lain. 


Di Indonesia habitat hutan semakin berkurang. Meski laju deforestasi berhasil ditekan. Namun berdasarkan hasil penelitian terbaru laju deforestasi masih lebih cepat dari penambahan hutan di Kalimantan. Mereka memang menyerukan perubahan energi terbarukan. Namun pada kenyataannya seruan tersebut masih kalah dengan para kapital yang hanya ingin mendapatkan uang.


Jika tidak bisa berharap pada sistem kapitalisme. Maka perlu adanya penyelesaian lain. Dalam hal ini Islam memberikan jawaban. Islam memandang bahwa masalah alam disebabkan karena dua hal, yaitu murni bencana alam dan ada campur kerusakan oleh manusia. 


Apabila kita cermati, gelombang panas yang tidak biasa dengan analisa akibat pemanasan global dan perubahan iklim, artinya permasalahan ini tidak hanya karena bencana alam, tetapi ada campur tangan manusia. Untuk itu Islam akan memberikan solusi hingga ke akar. 


Dalam sistem Islam hutan dan sumber-sumber matahari air secara umum seperti sungai, danau, dan laut, melekat harta milik umum. Sehingga tidak dibenarkan dimiliki oleh individu dan di eksploitasi sembarangan oleh para kapitalis. Islam justru akan mengelola sumber daya alam tersebut dengan memperhatikan kondisi lingkungan.


Islam juga tidak membiarkan pengusaha seenaknya mengubah alih fungsi lahan seenaknya. Alih fungsi lahan subur menjadi lahan pertanian, dan lahan yang tidak subur menjadi bangunan. Lahan wilayah gambut juga akan tetap dijaga. Dengan begitu, kondisi suhu udara akan berangsur-angsur membaik.


Semua kebijakan tersebut tentu membutuhkan aturan yang kuat,. Negara yang memiliki kebijakan ini harusnya negara besar yang disegani seluruh dunia agar setiap pandangannya diambil dan dilaksanakan. Inilah negara adidaya yang mengambil sistem Islam sebagai landasannya. Dengan kepemimpinannya negara yang menerapkan sistem Islam akan mampu menyelamatkan dunia. Wallahu a'lam bi ash-shawwab