Konser Coldplay Bikin Nge-fly

Daftar Isi


Berburu tiket konser Coldplay meski dengan harga fantastis, yang notebene hanya sekadar hiburan mencerminkan gaya hidup konsumtif, secara nyata telah menjangkiti jiwa-jiwa kaum muslimin


Mereka  memandang bahwa  kebahagiaan hanya bisa didapatkan jika semua kebutuhan hidup, yang bersifat materi tercukupi. Merasa bahagia dan bangga meskipun hanya untuk sementara hingga upload di sosial media, menunjukkan 'ini lho Gue bisa'


Oleh Tinah Ma' e Miftah

Aktivis Muslimah dan Pegiat Literasi AMK


Siddiq-news.com - Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pembangunan Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang menilai konser Coldplay yang akan berlangsung pada bulan November mendatang, bisa memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian daerah maupun nasional. Menaikkan pendapatan masyarakat, khususnya masyarakat Jakarta. Mulai dari penjualan souvernir, pariwisata, perhotelan, restoran hingga transportasi darat dan udara. Menarik wisatawan luar negeri untuk berkunjung ke Indonesia.


Namun sikap berbeda ditunjukan Persaudaraan Alumni (PA) 212, melalui wakilnya, Novel Bamukmmin yang secara tegas menolak kehadiran grup musik pendukung komunitas LGBT tersebut. Bahkan ia mengancam akan melakukan demo besar-besaran, hingga mengepung Bandara Soekarno Hatta jika konser tersebut tetap dilaksanakan. 


Senada dengan Novel Bamukmin, Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas menyatakan Coldplay merupakan grup musik yang sangat kental dengan warna LGBT. Mendukung konser Coldplay sama saja menerima LGBT di tanah air. Bahkan MUI pun telah menyiapkan surat, dan akan diberikan kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno terkait penolakannya tersebut.


Coldplay, grup musik ternama asal Inggris itu rencananya akan menggelar konser akbar untuk pertama kalinya di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta. Tepatnya tanggal 15 November 2023 mendatang. Konser tersebut merupakan bagian dari tur dunia mereka yang bertajuk "Coldplay Music of the Spheres World Tour".


Seolah tidak peduli, masyarakat khususnya para penggemar grup musik yang digawangi oleh Chris Martin tersebut terus berburu tiket meski penjualan resminya telah berakhir. Antusiasme masyarakat untuk mendapatkan tiket, dimanfaatkan oleh para calo untuk mengeruk keuntungan. Sebut saja Lycie Joanna Cuan, putri Indonesia Intelegensia 2019 pun ikut-ikutan menjadi calo. Dalam media sosial pribadinya, ia menawarkan tiket dengan  harga 1,6 juta sampai 21 juta rupiah. Lebih mahal dua kali lipat dari harga tiket yang sebenarnya.


Berburu tiket konser Coldplay meski dengan harga fantastis, yang notebene hanya sekadar hiburan mencerminkan gaya hidup konsumtif, secara nyata telah menjangkiti jiwa-jiwa kaum muslimin. Mereka  memandang bahwa  kebahagiaan hanya bisa didapatkan jika semua kebutuhan hidup, yang bersifat materi tercukupi. Merasa bahagia dan bangga meskipun hanya untuk sementara hingga upload di sosial media, menunjukkan 'ini lho Gue bisa'.


Rela menghabiskan uang, bahkan ada yang bela-belain pinjam lewat pinjaman online (pinjol) hanya demi sebuah konser, menunjukkan bahwa setiap individu masyarakat negeri ini telah kehilangan rasa empati. Matanya buta, tidak bisa melihat bahwa di luar sana masih banyak saudara kita yang hidup serba kekurangan.  Telinganya pun tuli, sehingga tidak bisa mendengar tangisan anak-anak  yang  ditinggalkan mati orang tuanya akibat pandemi. Lupa, jika mereka semua butuh bantuan dan uluran tangan kita. 

 

Bukankah sudah menjadi sebuah kewajiban bagi seorang muslim, membantu saudara-saudaranya. Allah Swt. telah memerintahkan kepada kita untuk saling membantu, dan tolong-menolong dalam kebaikan. Hal itu telah Allah jelaskan di dalam Al-Qur'an. Allah Swt. berfirman: "Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksa-Nya." (TQS. Al-Maidah (5): 2)


Kewajiban tolong-menolong terhadap orang lain juga terdapat di dalam hadis Rasulullah saw. berikut: Dari Abu Hurairah ra., ia berkata Rasulullah saw. telah bersabda: " Barang siapa lepaskan dari seorang Muslim satu kesusahan daripada kesusahan-kesusahan dunia, niscaya Allah lepaskan dia dari satu kesusahan daripada kesusahan-kesusahan akhirat. Dan barangsiapa memberi kelonggaran kepada yang susah, niscaya Allah memberi kelonggaran baginya dunia dan akhirat." (HR. Muslim)


Dari kedua dalil di atas jelaslah bahwa kita sebagai seorang Muslim, wajib  menolong dan membantu saudara-saudara kita dari kesusahan. Membelanjakan harta sesuai dengan yang Allah perintahkan. Bukan untuk berfoya-foya mencari kesenangan dunia. Na'uzubillah min zalik.