Konser Coldplay, Generasi dalam Ancaman
Kapitalisme sukses membuat para muda mudi dijadikan objek untuk mendapatkan keuntungan serta objek kerusakan akidah. Dari segi moralitas mereka kehilangan empati terhadap saudara lain yang masih banyak mengalami kesulitan yang membutuhkan pertolongan. Dari segi akidah mereka digiring untuk menerima misi dari barat di mana band tersebut pendukung LGBT
Dengan diterapkannya hukum Allah Swt. di bumi ini akan menjadikan umat manusia memiliki nilai moral dan akidah yang benar
Penulis Siti Rohmah, S.Ak
Pegiat Literasi
Siddiq-news.com--Setiap membuka sosmed beberapa pekan ini kita akan disuguhi dengan ramainya para netizen membicarakan konser Coldplay di Indonesia.
Pasalnya, setelah ada pengumuman dari akun resmi Coldplay dengan mencantumkan tanggal resmi untuk konser di Indonesia. Antusiasme masyarakat terlihat dari berbagai cara pemburu tiket konser band tersebut rela melakukan "war of ticket" setelah panitia pelaksana mempublikasikan situs web resmi pembelian tiket konser. Padahal harga tiket yang ditawarkan bukan main harganya. Dimulai dengan banderol Rp800rb hingga Rp11 juta. Konser Coldplay yang akan diadakan di Jakarta pada 15 November 2023 mendatang merupakan konser pertama band tersebut diindonesia. Kompas[dot]com (12/05/2023)
Sungguh memilukan, di tengah sulitnya ekonomi dan makin banyaknya orang miskin di negeri ini, ternyata banyak sekali para fans band asal luar tersebut menghipnotis kalangan masyarakat dari level atas hingga bawah. Bahkan ada yang sampai menjual harta yang dimilikinya demi mendapatkan tiket konser tersebut.
Inilah buah sistem sekuler yang dianut lebih dari puluhan tahun yang berhasil mengagungkan kesenangan dunia di atas segalanya. Kapitalisme sukses membuat para muda mudi dijadikan objek untuk mendapatkan keuntungan serta objek kerusakan akidah. Dari segi moralitas mereka kehilangan empati terhadap saudara lain yang masih banyak mengalami kesulitan yang membutuhkan pertolongan. Dari segi akidah mereka digiring untuk menerima misi dari barat di mana band tersebut pendukung LGBT.
Dengan adanya fakta ini kita bisa melihat arus kerusakan buah sistem yang makin merusak nilai agama dan moral bangsa, mereka lebih dan sangat antusias dengan aktivitas yang cenderung merusak dibandingkan aktivitas yang memberikan manfaat.
Di sisi lain negara yang seharusnya khawatir dengan kondisi saat ini malah ikut memfasilitasi konser tersebut dengan memberikan izin dan kemudahan, lagi-lagi demi keuntungan.
Berbeda dengan sistem Islam ketika diemban oleh negara sehingga diterapkan di tengah umat. Di mana negara akan menjaga masyarakat dari hal-hal yang akan menimbulkan kerusakan baik secara fisik maupun mental, langsung dan tidak langsung. Negara akan melarang keras sesuatu (konser misalnya) yang dari luar daulah yang akan membawa kerusakan moral hingga akidah bagi para pemuda pemudi karena tugas negaralah menjadi pelindung umat. Jelas daulah sangat melaknat LGBT karena menyimpang dan akan melindungi rakyatnya untuk tetap berpikir seperti itu, sesuai syariat.
Di sisi lain kerusakan yang diakibatkan adanya konser tersebut adalah menyia-nyiakan harta. Dalam daulah akan terus diingatkan dan dimotivasi untuk berinfak dijalan Allah Swt., karena akan mendapatkan kebaikan tentunya dibandingkan menggunakan harta untuk hal sia-sia. Dan Islam juga melarang kita sebagai hamba yang beriman untuk mengikuti langkah-langkah syaitan sebagaimana Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
ً ۖ ÙˆَّÙ„َا تَتَّبِعُÙˆْا Ø®ُØ·ُÙˆٰتِ الشَّÙŠْØ·ٰÙ†ِ ۗ اِÙ†َّÙ‡ٗ Ù„َـكُÙ…ْ عَدُÙˆٌّ Ù…ُّبِÙŠْÙ†ٌ
wa laa tattabi'uu khuthuwaatisy-syaithoon, innahuu lakum 'aduwwum mubiin
"dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 168)
Maka dengan diterapkannya hukum Allah Swt. di bumi ini akan menjadikan umat manusia memiliki nilai moral dan akidah yang benar. Wallahualam bissawab.