Mudik Menjadi Petaka, Umat Butuh Solusi Paripurna

Daftar Isi


Solusi Islam yang paripurna dalam mengatasi problem mudik rakyat


Sistem Islam adalah warisan dari Rasulullah saw. mampu mengurus urusan rakyat


Oleh Salsabilla Al-Khoir 

(Aktivis Muslimah Kalsel)


Siddiq-news.com - Bak buah simalakama, tradisi mudik yang merupakan momentum berkumpul keluarga malah menjadi petaka. Berbagai kejadian demi kejadian berupa kecelakaan dan sebagainya kian meningkat. Hal ini menjadi alarm bagi negara untuk menuntaskannya.


Sebagaimana dilansir oleh Merdeka. c (23/4/2024),Korlantas Polri mencatat 273 kecelakaan terjadi pada Hari Raya Idul Fitri 1444 H, Sabtu (22/4). Maka total 30 orang meninggal dunia akibat sejumlah peristiwa tersebut.


Sementara itu mengutip Kumparan.com (23/4/2023), Juru Bicara Polri dalam Operasi Ketupat 2023 Kombes Erdi Adrimurlan Chaniago menuturkan, pada Jumat (21/4), ada 486 kecelakaan lalu lintas. Data kecelakaan lalu lintas hari Jumat 21 April 2023 sebanyak 486 kejadian, dengan rincian 55 orang meninggal dunia, 53 orang luka berat dan 688 orang luka ringan. 


Begitu banyak realita meningkatnya kecelakaan yang terjadi dipengaruhi oleh banyak hal  mulai dari kualitas infrastruktur kondisi para pemudik dan lain sebagainya. Sejatinya penyebab tersebut bisa di atasi agar korban bisa diminimalisir hingga tidak ada korban. Namun, mindset pengelolaan infrastruktur termasuk jalan yang dikelola dengan sistem kapitalisme. Sistem ini menjadikan semua sektor selama bisa menjadi sumber uang maka dikomersialisasikan agar mendapat profit. Parahnya lagi, negara tunduk dengan para kapital transportasi. Sebab, negara tidak memiliki peran apapun kecuali sebagai regulator, hingga wajarlah pembangunan jalan seperti jalan tol bekerja sama dengan swasta dan rakyat akhirnya bayar sendiri.


Adapun ketika ruas jalan rusak maka tak ada perbaikan secepatnya. Karena jalur tersebut bukan jalur utama atau bisa juga diperbaiki dengan kualitas buruk. Selain itu, minimnya kesadaran menjaga diri dan orang lain diantara pemudik yang menjadi faktor meningkatnya angka kecelakaan.


 Adanya kasus kecelakaan di musim mudik tidak boleh dipandang sebagai kasus rutin saat momentum mudik lebaran hingga diantisipasi seadanya saja. Maka, Inilah bukti kegagalan sistem kapitalisme dalam menyediakan sarana transportasi yang aman, nyaman dan murah. Oleh karena itu, rakyat sebenarnya membutuhkan sistem paripurna alternatif untuk menyelesaikan problem ini.


Sistem yang dibutuhkan umat ialah sistem Islam. Sistem Islam adalah warisan dari Rasulullah saw. mampu mengurus urusan rakyat. Rasulullah Saw bersabda," Iman atau penguasa adalah raain dan penanggung jawab urusan rakyatnya. (HR. Bukhari). Oleh karena itu, dalam hal urusan mudik akan sangat di perhatikan oleh sistem ini. Adapun berjalannya mudik tak hanya diperhitungkan sebagai agenda tahunan lebaran semata, akan tetapi aktivitas mudik akan dipandang sebagai aktivitas birrul walidain (berbakti pada orang tua) dan silaturahim setelah sekian lama seorang muslim jauh merantau. Maka wajar bahwa negara wajib memberikan dukungan dan fasilitas terhadap aktivitas mudik. Sebab, mudik sangat berkaitan dengan mekanisme transportasi, maka sistem Islam akan memastikan jalur - jalur mudik tersedia dengan baik. Maka, standar baik adalah rakyat dapat mengakses dengan mudah, nyaman dan terjangkau. 


Selain dari hal tersebut yang lebih penting adalah jalur transportasi dirancang agar kecelakaan bisa diminimalisir. Hal ini merupakan wujud negara menjalankan perannya sebagai hifdzu an-nafs (menjaga jiwa) manusia.


Negara yang juga menerapkan Islam dibawah sistem Islam juga akan membangun dan memperbaiki sarana publik seperti jalan raya dengan totalitas. Memberikan terbaik dengan memperbaiki jalan mulai dari pemilihan bahan berkualitas dan proses pengerjaannya dengan dulu melihat apakah jalan tersebut cocok untuk diaspal beton atau di model paving. Selain itu, negara akan memperbaiki sarana lainnya seperti lampu penerang jalan, titik rest area dan selainnya. Negara akan mengerahkan ahli tenaga sipil, perancang bangunan (arsitektur) dan tenaga ahli lainnya dalam menentukan hal teknis tersebut.


 Negara juga akan menyediakan transportasi dengan teknologi terbaru, tingkat keselamatannya tinggi dan berkualitas untuk rakyat dengan standar nyaman, aman dan terjangkau. Hal seperti inilah yang akan mempermudah masyarakat dalam mobilitas termasuk mudik.


Negara juga membangun industri strategis, yakni industri transportasi, industri IT dan industri yang saling mendukung dalam transportasi yang berkualitas agar meminimalisir kecelakaan rakyat. Adapun biaya untuk membangun infrastruktur maka negara mengambil dana dari pos kepemilikan negara dan pos kepemilikan umum di baitul maal. 


Demikianlah, solusi Islam yang paripurna dalam mengatasi problem mudik rakyat. Semua hal ini bisa terwujud jika syariah Islam diterapkan secara menyeluruh dalam kehidupan dibawah sistem Islam. Wallahu a'lam bi ash-shawwab.