Neraka Bagi yang Tak Salat

Daftar Isi

 


Allah memerintahkan manusia untuk salat lima waktu. Sebagai bagian dari rukun Islam, maka jika seseorang dengan sengaja mengabaikannya maka sama saja dia menolak perintahnya Allah


Meninggalkan salat adalah perkara yang berat. Dia termasuk dosa besar yang harus segera ditaubati


Oleh Maya Dhita

Pegiat Literasi 


Siddiq-news.com -- Allah menciptakan manusia dengan kesempurnaan akal dan bentuk. Allah ciptakan mata, telinga, dan anggota tubuh lainnya agar mereka dapat mengindra segala hal yang menunjukkan kebesaran dan kekuasaan Allah. Dan melengkapinya dengan hati agar mereka memahami ayat-ayat Allah. Atas segala nikmat yang telah diterimanya, apakah manusia telah bersyukur dan menggunakannya untuk mengesakan Allah?

Manusia diberikan pilihan untuk memilih pada wilayah yang mereka kuasai. Dan tidak ada pilihan untuk hal-hal yang telah Allah tetapkan. Segala perbuatan di mana manusia memiliki kuasa untuk memilih itulah yang nantinya akan dihisab atau dipertanggungjawabkan di akhirat.

Setiap pilihan yang kita ambil pasti berdasarkan pemahaman kita. Saat kita tahu dan paham bahwa minuman keras itu haram maka kita tidak akan meminumnya. Dan kita tahu dari keharaman tadi pasti ada mudarat yang besar atasnya. Saat kita memilih untuk minum minuman keras maka konsekuensi dari pilihan itu adalah dosa bagi kita.

Jadi setiap pilihan akan datang dari proses berpikir dan pemahaman apa yang telah tertanam dalam otak kita (maklumat sabiqah). Untuk itu diperlukan pemahaman yang sahih agar kita mampu mengambil pilihan yang tepat dan tidak menyelisihi syariatnya Allah.

Sedangkan Allah telah menurunkan aturan yang lengkap bagi kehidupan manusia yaitu Al-Qur'an, ditambah dengan sunah. Barang siapa yang mampu memegang teguh dua hal ini, maka baginya keselamatan di dunia dan akhirat.

Untuk itulah Allah mewajibkan kaum muslim untuk menuntut ilmu, khususnya ilmu agama. Agar mereka memiliki pemahaman yang benar sebagai dasar dalam mengambil keputusan. Sesuai dengan apa yang Allah mau. Bukan apa yang berasal dari hawa nafsu.

Begitu pula dengan perintah salat. Allah memerintahkan manusia untuk salat lima waktu. Sebagai bagian dari rukun Islam, maka jika seseorang dengan sengaja mengabaikannya maka sama saja dia menolak perintahnya Allah. Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah berkata, “Orang yang meninggalkan salat adalah kafir dengan kekufuran yang menjadikan dia keluar dari Islam. Dia diancam hukuman mati, jika tak bertaubat dan tak mengerjakan salat.”

Imam Abu Hanifah rahimahullah, Malik rahimahullah dan Imam Syafi’i rahimahullah berkata, “Orang yang meninggalkan salat adalah orang fasik dan tidak kafir.” Namun, ketiganya berbeda pendapat perihal hukumannya. Menurut Imam Malik rahimahullah dan Syafi’i rahimahullah, “Orang yang meninggalkan salat diancam hukuman mati sebagai hadd,” sedangkan menurut Imam Abu Hanifah rahimahullah, “dia diancam hukuman sebagai ta’zîr (peringatan), bukan hukuman mati.”

Meninggalkan salat adalah perkara yang berat. Dia termasuk dosa besar yang harus segera ditaubati. Sedangkan di luar sana banyak sekali orang-orang yang karena kesibukannya, mereka melalaikan salat. Bahkan tidak salat sama sekali. Padahal Allah telah menciptakan satu neraka bagi mereka yang tidak salat, yaitu neraka Saqar.

"Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?" Mereka menjawab, "Kami dulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan salat, dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin.” (Al-Muddatstsir ayat 42-44)

Neraka saqar memiliki dasar yang sangat dalam. Al-Qur'an mendefinisikannya sebagai neraka yang panasnya sangat membakar, sehingga kulit penghuninya menjadi hangus. Ulama salaf mengatakan bahwa api neraka saqar mampu membakar otak, daging, dan tulang manusia. Muhammad bin Ka'ab al-Qurazhi berkata, "Api melahap orang itu hingga ke jantungnya. Saat api telah mencapai jantungnya, maka tubuhnya dipulihkan kembali."

Dari Tsabit al-Bunani bahwa ia menceritakan ayat ini kemudian berkata, "Api membakar mereka sampai ke jantung dalam keadaan hidup. Mereka benar-benar merasa tersiksa". Mengingat siksaan yang sangat pedih itu, Tsabit menangis.

Betapa mengerikan dan pedihnya siksa neraka. Manusia tak mungkin sanggup bertahan darinya barang sedetik saja. Sudah saatnya kita bertaubat dari segala dosa. Sudah waktunya kita mendekat kepada Allah, karena ajal tak dapat diduga datangnya. Wallahualam bissawab.