Susah Maju, Lampung Naik Daun

Daftar Isi

 


Prioritas kepemimpinan adalah mewujudkan kesejahteraan rakyat. Di mana di dalamnya terdapat kewajiban untuk menyediakan infrastruktur terbaik untuk rakyat


Akses jalan yang mudah akan membantu perekonomian negara


Penulis Maya Dhita

Pegiat Literas


Siddiq-news.com--Tiktoker asal Lampung yang sedang studi di Australia, Bima Yudho, mengritik habis-habisan daerahnya karena dianggap susah maju. Hal yang disoroti mencakup beberapa sektor, yaitu rusaknya infrastruktur, pendidikan yang tidak merata, mangkraknya proyek Kota Baru, serta ketergantungan akan pertanian.

Paling menyolok adalah tentang rusaknya jalanan di Lampung. Fakta rusaknya infrastruktur ini sebenarnya sudah sering dibahas oleh media nasional. Namun, gaya komunikasi dengan menyertakan diksi negatif saat mengkritik telah menjadikan konten ini viral. 

Tak aral, pemerintah daerah Lampung geram dibuatnya. Salah satu advokad Lampung sekaligus pegawai Gubernur Lampung melaporkan Bima ke pihak Kepolisian. Ia menyebutkan kritikan Bima tidak mendasar dan tidak sesuai fakta serta mengandung ujaran kebencian. Sehingga masuk dalam bentuk pelanggaran UU ITE (Kompas, 18/4/2023)

Berbagai bentuk dukungan kepada Bima datang dari warga Lampung sebagai saksi dan pengguna jalan rusak selama bertahun-tahun, selebgram, hingga anggota DPR. Mereka menyayangkan sikap pemerintah daerah Lampung yang terkesan hendak membungkam kritikan anak daerah ini. 

Nyatanya, dari aksi kritik yang dilontarkan Bima di akun sosial medianya berhasil membawa RI1 turun ke Lampung. Endingnya, pemerintah pusat berjanji akan menggelontorkan dana 800 Milyar untuk penanganan infrastruktur jalanan di Lampung. Namun, pengerjaan proyeknya diambil alih pemerintah pusat. Sedangkan kasus Bima tidak diperpanjang.

Begitulah kenyataan yang terjadi di negeri ini. Setiap permasalahan yang menimpa rakyat akan lebih cepat tertangani jika viral. Peran netijen, sebutan bagi warga internet yang aktif melakukan komunikasi di dunia maya, tidak mampu dianggap sebelah mata. Apa yang menarik perhatian netijen akan menjadi bahan perbincangan yang akan terus membesar bagaikan bola salju hingga muncul berita lain yang lebih menarik untuk dibahas. 

Mengapa harus menunggu viral untuk segera ditangani? Ada beberapa kemungkinan yang mengindikasikan hal ini. Pertama, permasalahan negeri ini terlalu banyak dan komplek sehingga butuh waktu untuk menanganinya satu persatu. Kedua, ada permasalahan lain yang menjadi prioritas untuk diselesaikan. Ketiga, ketidakmampuan untuk menyelesaikan permasalahan.

Permasalahan yang dihadapi negeri ini memang sangat banyak dan komplek. Hampir semua sektor bermasalah. Masalah pendidikan dan turunannya, tingginya biaya kesehatan, masalah sosial, tingginya tingkat kriminalitas, tingginya kasus korupsi dan masih banyak lainnya. 

Lalu apa yang menjadi prioritas pemerintah untuk segera ditangani? Semuanya. Sedangkan mereka yang duduk di bangku kekuasaan malah ikut terjerat permasalahan. Banyak pejabat tertangkap OTT (Operasi Tangkap Tangan) KPK. Tak sedikit penegak hukum yang terlibat kasus narkoba. Bukan hanya sebagai pengguna, tetapi pemasok dan pengedar. Mereka menyalahgunakan kekuasaan yang dimiliki untuk mendulang kekayaan. Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa permasalahan di negeri ini terabaikan karena prioritas pemangku jabatan adalah memperkaya diri. 

Sedangkan ketidakmampuan untuk menyelesaikan permasalah bisa jadi karena tampuk jabatan diberikan kepada yang bukan ahlinya. Mereka yang ditunjuk hanya karena jatah kursi bukan prestasi. Maka kebijakan yang dihasilkan tidak mampu menyolusi permasalahan bahkan menambah masalah.

Dari ketiga hal di atas nyatanya bermuara pada satu permasalahan dasar yaitu penerapan sistem yang tidak sahih. Sistem kapitalisme membuat perubahan pola pikir manusia menjadi makhluk yang berorientasi pada materi. Tidak adanya campur tangan agama dalam kehidupan bernegara membuat manusia tidak peduli halal haram serta tidak amanah dalam menjalankan kekuasaan atau jabatan.

Untuk itu diperlukan aturan hukum yang sahih yang berasal dari Sang Pencipta. Aturan yang bersumber dari Al-Qur'an dan sunah. Diperlukan pula adanya institusi untuk menerapkan syariat Islam secara keseluruhan. Sehingga penegakan hukumnya akan berjalan dengan tegas. Pemimpin-pemimpinnya adalah orang-orang yang takut pada Allah Swt. Sehingga dalam menjalankan amanahnya dia akan berhati-hati karena selalu terbayang akan pertanggungjawaban di akhirat.

Prioritas kepemimpinannya adalah mewujudkan kesejahteraan rakyat. Dimana di dalamnya terdapat kewajiban untuk menyediakan infrastruktur terbaik untuk rakyat. Akses jalan yang mudah akan membantu perekonomian negara. 

Maka jika belum ada akses jalan atau jalan telah rusak, maka negara akan memprioritaskan pembangunannya. Bahkan jika tidak ada dana di baitulmal, maka negara akan mengusahakan untuk merampingkan anggaran lain. Jika masih kurang negara akan memungut pajak dari warga mampu. Jika masih belum cukup, negara akan meminjam uang dari pengusaha dan orang-orang kaya. Hal ini menunjukkan pentingnya infrastruktur khususnya akses jalan bagi terwujudnya kesejahteraan rakyat. 

Tidak pernah ada opsi untuk berhutang pada pihak asing karena jelas akan berpengaruh pada kedaulatan negara. Begitulah jadinya suatu negara jika diatur dengan sistem Islam. Rakyat hidup sejahtera dan penuh rahmat. Wallahualam bissawab.