Baby Blues, Bagaimana Peran Ibu Dalam Islam?
Islam menjadikan ibu sebagai madrasatul ula (pendidikan pertama)
Seorang wanita semestinya tahu persis bahwa yang perlu disiapkan bukanlah semata-mata karir dalam pekerjaannya, tetapi sebagai madrasah bagi anaknya
Penulis Ummu Choridah Ummah
Aktivis Muslimah
Siddiq-news.com - Beberapa ibu mengalami perubahan mood setelah melahirkan. Kondisinya yang lelah, tetapi harus mengurus bayi yang baru saja dilahirkan dengan berbagai macam kesibukan baru. Tak heran banyak ibu yang mengalami baby blues hingga depresi berat. Lebih ironis lagi, ada ibu yang mebunuh bayi yang baru dilahirkan akibat baby blues. Lalu bagaimana peran ibu dalam Islam?
Data mencatat 25 persen ibu di Lampung mengalami gangguan depresi setelah melahirkan, masyarakat menyebutnya baby blues. Data tersebut tidaklah mengherankan. Data lain mengungkap dalam penelitian nasional 50-70 persen indonesia mengalami baby blues. Sehingga Indonesia menjadi peringkat ke 3 tertinggi di Asia. (detik[dot]com, 26/5/23)
Dalam kasus lain terdapat kasus seorang ibu di Rembang yang membunuh bayinya, lalu gantung diri. Psikolog UGM, Prof. Koentjoro, menduga kasus ini disebabkan oleh baby blues, mengingat usia bayi yang dibunuh saat itu baru berusia 3 minggu dan dilakukan oleh ibu muda NA (26). Prof. Koentjoro pun menyarankan agar orang tua berhati-hati, dan mengingatkan kepada setiap pasangan untuk memiliki kesiapan ketika menikah. (detik[dot]com 11/5/23).
Baby blues mengganggu kesehatan ibu mulai dari depresi sedang hingga berat. Bahkan ibu dapat dengan mudah dan tanpa berpikir panjang melakukan pembunuhan kepada bayi yang baru saja dilahirkan, seperti kasus NA. Ini menggambarkan betapa pentingnya kesiapan seorang ibu dalam pengasuhan.
Baby blues tentu membuat pola asuh anak tidak maksimal, sedangkan pengasuhan anak sangatlah penting untuk tumbuh kembang anak. Lalu bagaimana kita akan mencetak generasi yang cemerlang jika ibu rentan terkena baby blues?
Beberapa faktor menjadi penyebab ibu terkena baby blues, salah satunya kurangnya kesiapan ibu dalam menghadapi kehamilan hingga pengasuhan. Sayangnya pendidikan untuk mempersiapkan ibu pada sistem sekuler saat ini tidak dijadikan hal yang penting. Sehingga banyak ibu mengalami syok saat baru melahirkan dengan berbagai macam pernak-pernik kesibukan baru yang tidak pernah terbayangkan.
Sistem sekuler saat ini menyibukkan semua orang, tidak terkecuali wanita, untuk mencapai karir yang tinggi. Dengan begitu sistem pendidikan pun beralih fungsi, menjadi pendidikan sekuler dengan tujuan menjadikan anak didik mesin pencetak uang. Kerap kali para wanita berlomba lomba memiliki jenjang karir yang tinggi, sibuk meng-upgrade diri untuk menjadi wanita karir yang sukses. Kemudian menjadi lupa bahwa sesungguhnya wanita memiliki peran yang penting juga mulia, Yaitu ga menjadi seorang ibu.
Bayangkan betapa depresinya seorang wanita karir yang saat muda sibuk dengan dunia kerja, kemudian seketika diberikan tanggung jawab baru seorang mahluk mungil ciptaan Allah Swt. yang lahir dari rahimnya sendiri. Namun, sang ibu tidak memiliki kesiapan untuk peran itu sehingga akan terjadi pergolakan batin yang mengakibatkan seorang ibu muda mengalami baby blues hingga depresi berat. Maka tak heran bila di sistem sekuler saat ini banyak terjadi kasus baby blues.
Islam menjadikan ibu sebagai madrasatul ula (pendidikan pertama). Dari sini jelas, seorang wanita semestinya tahu persis bahwa yang perlu disiapkan bukanlah semata-mata karir dalam pekerjaannya, tetapi sebagai madrasah bagi anaknya. Ketika seorang wanita tahu perannya sebagai ibu, maka kecil sekali celah terjadinya baby blues.
Maka perlu kesadaran tinggi betapa pentingnya kesiapan seorang wanita untuk tau fitrahnya sebagai seorang ibu. Peran ibu tidaklah lebih rendah dari peran seorang wanita karir yang dengan cantik duduk di kursi menghadap layar monitor. Sorang ibu memiliki kedudukan tinggi, bahkan tiga kali dibandingkan dengan ayah.
Wanita pun perlu tahu menjadi ibu bukanlah hal yang memalukan. Memakai daster bukanlah sesuatu yang hina. Terbangun di tengah malam ketika sang bayi ingin diberikan ASI atau menangis karena minta diganti popoknya. Percayalah lelah serorang ibu nisscaya Allah Swt. catat sebagai pahala yang tidak ada bandingannya. Percayalah ketika engkau terbangun untuk itu saat itulah surga untukmu pun dibangunkan oleh Allah Swt.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman,
وَوَصَّيْنَا الْاِ نْسٰنَ بِوَا لِدَيْهِ ۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصٰلُهٗ فِيْ عَا مَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِـوَا لِدَيْكَ ۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ
"Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu." (QS. Luqman [31]: 14). Wallahualam bissawab.