Tawuran Pelajar Marak Lagi, Gak Bahaya Ta?

Daftar Isi


Ada beberapa penyebab  masifnya aksi tawuran terhadap para pelajar

Di antaranya kurangnya controling keluarga, masyarakat, dan negara dalam membina pelajar saat ini

___________________________


Oleh Almaidj

Aktivis Muslimah


Siddiq-News.com - Awal tahun ajaran baru ini seharusnya menjadi awal tahun para pelajar semangat dalam menimba ilmu yang akan dicapai. Karena pelajar adalah peserta didik yang sedang tumbuh dan berkembang, dan berusaha mengasah potensi tersendiri.


Pelajar juga adalah generasi peradaban masa depan. Banyak ekspektasi yang disematkan kepada para pelajar, supaya terjadi perubahan yang akan membangun ke arah yang lebih baik. Sayangnya ekspektasi itu seperti angan belaka, ketika para pelajar saat ini identik dengan aksi-aksi kekerasan dan melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat.


Seperti aksi tawuran para pelajar di awal tahun ajaran baru ini makin marak terjadi. Tidak bisa dimungkiri, 69 pelajar menangis saat ditangkap polisi karena berencana tawuran pada hari pertama sekolah. Tidak hanya itu, 20 pelajar di Bogor pun menangis saat ditangkap polisi karena hendak tawuran. 


Tidak berhenti dari kasus tersebut ternyata baru-baru ini yang lebih menyedihkannya lagi yaitu pemberitaan media yang muncul tentang pelajar di Teluknaga Tangerang yang terkapar berlumur darah akibat dibacok saat tawuran. Mirisnya lagi banyak pelajar yang melakukan tawuran hanya untuk eksistensi di sosial media. Dan masih banyak lagi pemberitaan-pemberitaan media yang bermunculan tentang pelajar yang melakukan aksi tawuran di beberapa daerah lainnya.


Jika kita cermati secara teliti ada beberapa penyebab  masifnya aksi tawuran terhadap para pelajar. Di antaranya kurangnya controling keluarga, masyarakat, dan negara dalam membina pelajar saat ini. Dari banyaknya pelajar yang melakukan aksi tawuran ini membuktikan betapa gagalnya sistem kapitalisme yang diterapkan. Fenomena ini menunjukkan bahwa lemahnya kepribadian anak dan sistem pendidikan hari ini yang berbasis sistem sekuler kapitalisme. 


Sistem pendidikan sekuler kapitalis ini tidak memberikan solusi untuk para pelajar dalam pembentukan kepribadian yang baik dan kuat. Sekolah sebagai institusi pendidikan yang seharusnya membentuk dan mencetak pelajar berkualitas yang baik, justru menghasilkan pelajar yang sebaliknya, seolah menghasilkan banyak masalah. Pendidikan nasional yang diterapkan pemerintah dengan tujuan mewujudkan manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa serta berkembangnya potensi diri secara optimal. Benar, ini adalah sebuah tujuan yang sangat ideal, dan memang itulah yang diharapkan dari sebuah proses pendidikan. 


Pendidikan harus melahirkan sosok manusia yang mempunyai kepribadian khas yang muncul dari keimanan dan ketakwaan yang tinggi serta memiliki kemampuan berbasis kompetensi yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pendidikan juga diarahkan untuk menempa kepribadian siswa yang kuat dan mengembangkan potensi keterampilan secara optimal. Tetapi ini tidak mungkin terwujud jika negara masih mengadopsi sistem kapitalis. Hal tersebut bisa terwujud jika negara menerapkan Islam secara kafah (menyeluruh).


Karena dalam memahami hal ini tentu harus dipedomani dengan sudut pandang Islam, sebagai tolak ukur yang mendasar untuk mengetahui aspek kehidupan. Karena antara pendidikan dan Islam tidak dapat dipisahkan, bahkan saling mengisi. Islam memiliki sistem pendidikan terbaik yang mampu menghasilkan generasi berkualitas yang berkepribadian Islam. Sistem pendidikan dalam Islam merupakan bagian yang integral dari sistem pendidikan nasional. Sistem pendidikan Islam seharusnya mendapatkan tempat untuk hidup dan berkembang di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pendidikan bagi seluruh masyarakat terkhusus para pelajar. 


Dengan menjalankan syariat Islam secara kafah bukan hanya penyelamatan nyawa terhadap para pelajar atau menghentikan aksi tawuran saja, tapi juga yang paling penting adalah adanya rahmatan lil alamin dan keselamatan dunia akhirat seperti yang dijaminkan Allah Swt.. Dan dalam naungan sistem Islam juga, pelajar terkondisikan untuk menjadi insan yang berkepribadian Islam.


Oleh karena itu, negara berkewajiban untuk menerapkan sistem pendidikan Islam sebagai salah satu jenis sistem pendidikan untuk para pelajar. Karna hanya tatanan Islam dalam institusi Khilafah Islamiyah. Iya satu-satunya yang mampu menghapus potret buram remaja dan generasi ini menjadi potret cemerlang dan gemilang. Wallahualam bissawab. []