Deretan Kasus Anak Bunuh Orang Tua, Sinyal Darurat Bobrok Generasi

Daftar Isi

Dalam sistem Islam, konsep keluarga adalah birrul walidain yaitu kebaikan anak terhadap orangtuanya

Hal ini mencakup segala bentuk penghormatan, kasih sayang kepatuhan dan perhatian baik secara materi, perbuatan maupun perkataan


Penulis Ibu Nenoh

Pegiat Literasi 


Siddiq-news.com, SURTA PEMBACA -- Akhir-akhir ini media sosial memuat berita mengenai pembunuhan yang dilakukan seorang anak terhadap orangtuanya. 

Di antaranya terjadi di Kabupaten Kerinci, seorang anak membunuh ibunya, diduga pelaku mengalami gangguan jiwa (Detik Sumbagsel, 29/05/2024). Di Jakarta Timur seorang ayah dibunuh oleh 2 putrinya karena dimarahi setelah mencuri uang ayahnya (Detik News, 24/06/2024). Di Depok bocah 14 tahun menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa ibunya karena dilarang bertemu pacar (Sindo News, 02/04/2024).

Terlepas pembunuhan tersebut dilakukan dengan sadar atau karena gangguan jiwa, ini menunjukkan rusaknya mental dan moral. Bukan lagi tentang kenakalan remaja, tetapi kriminal yang mengerikan. Orang tua yang seharusnya dimuliakan justru harus meregang nyawa di tangan anak sendiri. 

Rusaknya mental dan moral ini adalah akibat penerapan sistem hidup kapitalisme-sekularisme yang jauh dari nilai-nilai agama, sehingga hukum yang diterapkan tidak sesuai dengan hukum Allah, tetapi berdasarkan perasaan.  Konsep pendidikan dalam sistem ini membuat akal dan fitrah manusia tidak terpelihara karena minimnya pemahaman konsep dasar penciptaan manusia, bahwa manusia diciptakan sebagai hamba dari Sang Maha Pencipta, Allah Swt. dan sebagai khalifah pembawa rahmat bagi alam semesta. Sistem sekuler kapitaslisme menjadikan materi sebagai tujuan hidup dan menjadikan kesenangan dunia sebagai ukuran kebahagiaan, juga meruntuhkan pemahaman mengenai konsep keluarga. Prinsip kebebasan yang dijunjung tinggi juga membuat konten-konten aksi kekerasan mudah diakses siapa saja termasuk anak Hal ini makin mendukung lahirnya generasi yang rapuh, tidak mampu mengontrol emosi dan kosong jiwanya.

Dalam sistem Islam, konsep keluarga adalah birrul walidain yaitu kebaikan anak terhadap orangtuanya mencakup segala bentuk penghormatan, kasih sayang kepatuhan dan perhatian baik secara materi, perbuatan maupun perkataan. Hal ini sesuai dengan firman Allah yang artinya: “Tuhanmu telah memerintah agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali jangan engkau mengatakan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, serta ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.” (QS Al-Isra: 23)

Islam mendidik generasi agar dalam memenuhi kebahagiaan dan garizah-nya tetap tunduk pada perintah Allah dan tidak melanggar apa yang dilarang. Tujuannya adalah supaya mereka menjadi generasi berkepribadian Islam yang kuat, tangguh dalam menghadapi kondisi sekitar, mampu mengendalikan emosi serta penuh rasa hormat dan berbakti kepada orangtuanya. Islam juga memiliki aturan yang menjauhkan generasi dari kemaksiatan dan tindak kriminal dengan diterapkannya sanksi yang membuat jera, sehingga efektif mencegah kekerasan anak terhadap orangtua. 

Islam menjadi satu-satunya solusi atas semua permasalahan. Sistem ini hanya dapat ditegakkan ketika penguasa berkomitmen mengguanakan sistem yang sesuai dengan aturan Maha Pencipta langit bumi beserta isinya yaitu Allah Swt.. []